‘Batu Sulut’ Jadi Primadona Baru “Penggila” Batu Akik di Manado

Dari Pameran Batu Akik di Mega Mall Manado

MANADO, (manadotoday.co.id) – Batu akik asal Sulawesi Utara (Sulut) baik dari Minahasa Raya, Nusa Utara, maupun Bolmong Raya, menjadi primadona baru bagi “penggila” batu akik di Kota Manado.

Batu akik asal Sulut yang dipamerkan di pameran batu akik.

Pantauan manadotoday.co.id dari pameran batu akik di Mega Mall Manado yang berlangsung 1 – 9 Mei 2015, batu akik asal Sulut menjadi “buruan” dari pecinta batu akik di Indonesia, selain batu akik dari Maluku Utara (Malut), seperti bacan doko, palamea, obi, bacan kembang, panca warna, jahanam dan lainnya, juga batu akik dari Kalimantan, Jawa dan Sumatera, yang ditampilkan di pameran tersebut.

“Batu akik asal Sulut termasuk batu akik yang mempunyali kualitas yang tinggi. Contohnya black manguni, pancawarna Minahasa atau multi color jasper, batu akik Likupang, batu akik Gangga, batu akik Talaud. Batu ini memiliki data tarik tersendiri,” ujar Recky Enggie, salah satu pengrajin batu akik Sulut yang memiliki sertifikat dari GEM AFIA Group sejak Tahun 2003.

Lanjut dia, walaupun batu akik Sulut belum dikenal luas seperti batu akik dari Malut yakni bacan doko dan palamea, batu akikSulut juga bagus-bagus dan mempunyai kualitas.

“Bahkan di pameran ini, ada warga yang keheranan, ternyata batu akik kita di Sulut bagus-bagus. Dan sudah ada yang diuji yang kekerasannya mencapai 6 sampai 7 poin,” tandasnya.

Sementara Budi Rarumangkay salah satu pencinta batu akik Sulut, mengatakan memang untuk daerah Bumi Nyiur Melambai, disinyalir banyak memiliki batu akik yang bagus. Pasalnya, di daerah ini banyak dikelilingi gunung-gunung berapi.

“Batu akik kita sangat berkualitas. Sebab kita banyak gunung api yang merupakan salah satu faktor pembentuk batu-batu mulia di dunia,” tandas Rarumangkay.

Ditambahkan dia, harus ada peran pemerintah daerah untuk mempromosikan batu akik asal Sulut, sehingga bisa dikenal lagi di seluruh dunia. (ton)