Zhenzhen, Desa Nelayan yang “Disulap” jadi Kota Megah di Tiongkok

Media Trip Wartawan Pemprov Sulut Hongkong – Zhenzhen

Wartawan manadotoday.co.id Tony Sumakul ketika berada di Kota Zhenzhen

ZHENZHEN, (manadotoday.co.id) – Peserta media trip wartawan Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) ke Hongkong dan Zhenzhen, Tiongkok, disuguhkan dengan pemandangan menarik ketika mengunjungi Kota Zhenzhen.

Mr. Cingcing, selaku pemandu wisata peserta media trip mengatakan, Zhenzhen sampai Tahun 1980, hanya merupakan salah satu Desa Nelayan di Tiongkok, namun “disulap” pemerintah Tiongkok ketika itu, setara dengan Kota Hongkong.

“Pembangunan-pembangunan disini, baru dilakukan selama 35 tahun. Zhenzhen saat ini, menjadi salah satu kota penting di Tiongkok, setelah Shanghai dan Beijing,” ujarnya.

Pembangunan Zhenzhen lanjut Cingcing, sejalan dengan motto pemerintah saat itu, yakni “Time is Money, Efficiency is Life”. Lewat pembangunan tersebut, wajah kumuh Zhenzhen menjadi kota industri, perdagangan, jasa dan pariwisata.

“Namun yang terpenting adalah jasa pelabuhan Yen Tien sehingga Zhenzhen dilirik perusahaan –perusahaan raksasa untuk menanamkan modalnya disini,” ungkap Chinching.

Sekira 10 KM2 lokasi pesisir pantai di reklamasi dan disulap menjadikan Zhenzhen menjadi 2020 KM2. Perubahan paradigma masyarakat Zhenzhen yang dulunya sangat miskin, kini berpendapatan perkapita 3 juta Yuan (Ren Min Bi) bagi penduduk 14 jiwa tersebut.

“Penduduk terbanyak dari suku Han, selebihnya dari suku minoritas lainnya. Saat ini penduduk asli Zhenzhen tinggal 10 persen. Namun banyak sekali kemajuan disini, anak muda Zhenzhen kini disekolahkan sampai sarjana,”ujar Mr Chinching.

Dulunya ungkap Ching, saking sulit mencari hidup karena di dera kemiskinan serta minimnya lapangan pekerjaan, menyebabkan banyak warga Zhenzhen berusaha melarikan diri dengan berenang menyeberangi lautan menuju Hongkong dari selat yang hanya sekira 500 meter.

Kemudahan investasi yang diterapkan Deng Xiao Ping kini membuahkan hasil gemilang. Pusat kota saat ini berjejer gedung –gedung pencakar langit. Bahkan saat ini sementara dibangun gedung setinggi 684 meter dengan 150 lantai. “Dipastikan tahun 2015 ini pembangunan gedung dengan nama Insurance Ping An ini selesai,”terang Mr Ching.

Zhenzhen sangat dekat dengan Hongkong, hanya 1 jam dengan menggunakan kapal penyeberangan. Zhenzhen juga memiliki jembatan penyeberangan ke Hongkong sepanjang 5 kilometer. Dengan sistim keamanan CCTV membuat para wisatawan sangat aman berada di Zhenzhen, selain untuk mengontrol semua kegiatan masyarakat. Tahun 2015 ini, ketambahan 3500 unit dari total yang terpasang sebelumnya sebanyak 200,000 CCTV.

Untuk kebutuhan listrik dipasok dari PLTA Sungai Yang Tze dan pembangkit tenaga angin. Sementara UMP berkisar 1800 Yuan/bulan dengan 8 jam kerja. Kota Zhenzhen sangat lenggang dengan ruas jalan yang lebar. Berbeda dengan Hongkong yang jalannya sedikit sempit.

“Rata-rata penduduk Zhenzhen tinggal di rumah susun yang dibangun pemerintah dengan harga sewa terjangkau. Kebijakan pemerintah Beijing untuk menaikan harga BBM Premium 7,5 Yuan perliter dan Solar 6,5 Yuan perliter membuat masyarakat enggan memiliki mobil pribadi. Transportasi menggunakan bis dan kereta api. Saat ini mobil yang ada di Zhenzhen sekitar 5 juta unit dengan penduduk 14 juta jiwa,” terang Cingcing. (ton)