Penebangan Hutan di Gunung Potong Mitra untuk Pelebaran Jalan Diminta tak Berlebihan

RATAHAN, (manadotoday.co.id) – Penebangan di kawasan hutan Gunung Potong di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) tepatnya Desa Pangu untuk keperluan pelebaran jalan, diminta untuk tidak berlebihan dan tidak merusak ekosistem hutan.

Hal ini disuarakan Koordinator kelompok pencinta alam Slanker Salaca Pangu, Farry Siwi. Prinsipnya kata Fari, pihaknya mendukung upaya pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten meningkatkan kapasitas jalan di kawasan tersebut. Namun, perlu juga diingat oleh pemerintah bahwa pengerjaan proyek dengan melakukan penebangan kayu, agar bisa dikontrol dan seperlunya saja.

“Kami sadar kalau konsekuensi sebuah pembangunan khususnya untuk kawasan gunung potong adalah penebangan hutan. Namun tidak juga mengabaikan masalah lingkungan. Kalau bisa terkontrol dan jangan seenaknya,” kata Fari Senin (23/3/2015).

Ia berharap agar penataan pelebaran jalan, harus dilakukan dengan sistem teras untuk menghindari longsor. “Kondisi geografis kawasan tersebut adalah daerah rawan longsor dengan dominasi perbukitan curam. Ini harus dikaji dan dikerjakan secara benar. Jika tidak, bisa mengancam pengendara, juga bisa merusak hutan,” sarannya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Mitra Sonny Wenas memastikan jika soal eksplorasi hutan diserahkan ke pihak ketiga. “Ini sudah tahap kedua soal pengolahan kayu di kawasan tersebut. Kami hanya koordinasi saja, sebab itu ditenderkan di provinsi,” terang Wenas.

Dia kemudian menjelaskan jika pihak ketiga memberikan kontribusi dengan membayar ke negara. Selain itu, Wenas mengklarifikasi jika soal penebangan berlebihan, itu tetap dalam pengawasan pihaknya.

“Kan kawasan tersebut sudah Areal Pemanfaatan. Lain . Dengan segala pertimbangan, sudah dikaji untuk kepentingan pembangunan sarana umum,” tukas Wenas.(ten)