Ini Alasan Sopir Angkot di Bitung Enggan Turunkan Tarif

BITUNG, (manadotoday.co.id) – Meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang penyesuaian tarif angkutan kota (angkot) sebesar Rp 3500 untuk penumpang umum pasca turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal Januari 2015 lalu, dari sebelumnya Rp 7600 per liter menjadi Rp 6600.

Namun fakta di lapangan sejumlah sopir angkot tetap memberlakukan tarif lama sebesar Rp 4000, yakni tarif pasca kenaikan harga BBM November 2014 dari Rp 6500 per liter menjadi Rp 8500.

(BACA JUGA: Tak Sesuai SK, Tarif Angkot di Bitung Dikeluhkan Warga)

Diakui Johny P, salah satu sopir angkot, bahwa alasan sejumlah sopir angkot masih memberlakukan tarif lama disebabkan karena harga onderdil dan kebutuhan pokok yang saat ini cenderung naik, sehingga berimbas pada mahalnya biaya perawatan kendaraan dan biaya hidup setiap hari.

“ Sejak bulan Januari 2015 ini BBM bersubsidi sudah dua kali turun harga, harusnya harga onderdil dan bahan pokok yang naik pasca kenaikan BBM November tahun lalu diturunkan,” katanya.

(BACA JUGA: Sejumlah Legislator Bitung Dukung Pembatasan Izin Operasi Alfamart Dan Indomaret)

“Intinya kita juga akan turunkan harga angkot, asalkan SK penyesuaian tarif sudah ditandatangani Walikota, dan harga onderdil dan kebutuhan pokok diturunkan pemerintah,” pungkasnya. (lou)