MESKI bukan daerah pertanian, namun Wali Kota G.S Vicky Lumentut punya rencana besar untuk Kota Manado yang bahkan tidak dipikirkan oleh orang lain.
Wali kota menginginkan Kota Manado menjadi daerah sentra penghasil kedelai di Sulawesi Utara bahkan Indonesia.
Ia menyebut, rencana itu sudah dimulai saat acara peringatan Hari Tani Nasional yang digelar di perkebunan Meras, Kelurahan Meras, Kecamatan Bunaken, Kamis (24/9). Pada kesempatan tersebut, wali kota bersama sejumlah kelompok tani melakukan penanaman perdana kedelai di kebun seluas 5 hektar.
“Tahun ini kami menargetkan 100 hektar tanaman kedelai. Saya harap kelompok tani di Kota Manado memanfaatkan momentum ini, karena target 100 hektar ini akan disebar ke 10 kelompok tani di sejumlah kecamatan. Saya harap ini juga mendapat dukungan dari masyarakat,”ujar Lumentut, Jumat (25/9/2020).
Selain itu, Ia juga ingin mengambil peluang di mana produksi kedelai di Indonesia khususnya di Sulut masih rendah.
“Dari informasi yang saya terima, produksi kedelai di Indonesia ini masih rendah, kita masih bergantung import sedangkan negara yang meng-import kedelai ke kita saat ini lagi terkena Covid-19. Siapa tahu jika ini sukses Kota Manado bisa sampai di tahap mengimport kedelai ke luar daerah. Jika sampai ke tahap itu, kesejahteraan petani, masyarakat kita akan meningkat,”harap Lumentut.
Sementara Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kota Manado M. Sofyan mengatakan akan menyiapkan bibit kedelai untuk 100 hektar lahan. Penanaman akan dimulai dari perkebunan di Kelurahan Meras.
“Momentun peringatan Hari Tani Nasional waktu lalu menjadi titik start menuju Manado sebagai penghasil kedelai di Sulut, termasuk kita siapkan juga untuk bibit kacang hijau secara bersamaan,” ujar Sofyan.
Pada kesempatan tersebut, wali kota juga menyerahkan bantuan kepada sejumlah kelompok tani yang ada di Kota Manado.(lipsus)
