Kemenkes RI Gandeng TP PKK Manado Terapkan Gerakan Perempuan Memutus Mata Rantai Covid-19

Kemenkes RI Gandeng TP PKK Manado di Gerakan Perempuan Memutus Mata Rantai Covid-19
Kemenkes RI Gandeng TP PKK Manado di Gerakan Perempuan Memutus Mata Rantai Covid-19

MANADO, (manadotoday.co.id) – Staf Khusus Menteri Kesehatan RI bidang peningkatan SDM Kesehatan dr. Mariya Mubarika yang menginisiasi Gerakan Perempuan Memutus Mata Rantai Covid-19 di beberapa kota di antaranya Surabaya, Kota Malang, dan Kabupaten Malang,kini hadir di Kota Manado.

Kedatangan dr. Mariya beserta tim untuk menerapkan gerakan yang sudah di-launching di Kebumen pada 1 Juni 2020 tersebut di Kota Manado.

Dr. Mariya mengatakan, saat ini kunci pemulihan ekonomi rakyat terletak di kepatuhan dan kesiapan masyarakat menjalani protokol kesehatan dalam normal baru. Di mana gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan ini, akan bekerja sama dengan TP PKK Kota Manado, sampai ke tingkat kecamatan, kelurahan dan lingkungan.

“Edukasi akan dimulai di lingkungan keluarga, sehingga melalui sosok ibu sangat dibutuhkan untuk menasehati keluarganya dan menjelaskan yang benar agar patuh terhadap protokol kesehatan, jika ada penularan itu artinya ada protokol yang dilanggar, karena protokol kesehatan itu dasarnya adalah science dan sudah di uji coba,”ujar dr. Mariya.

“Ibu juga harus mampu menyiapkan masker buat suami dan anak-anak nya ketika keluar rumah. Ini juga akan meningkatkan kepatuhan, jika semua anggota keluarga sebelum keluar rumah sudah disiapkan masker oleh ibunya, pasti patuh Karena ibu punya kekuatan untuk diikuti,”sambungnya.

Sementara Wali Kota G.S Vicky Lumentut saat menerima kunjungan dr. Mariya di Taman Berkat (God Bless Park), Selasa (4/8/2020), menyambut baik gerakan tersebut, khususnya terkait sektor ekonomi yang bergantung pada kepatuhan dan kesiapan masyarakat menjalani protokol kesehatan.

“Bayangkan jika dalam era adaptasi kebiasan baru ini masyarakat tidak patuh dan tidak siap dengan protokol kesehatan, maka tempat-tempat usaha yang baru dibuka tiba-tiba akan ditutup kembali karena tersebarnya kembali infeksi virus Covid-19 ini, bagaimana bisa pulih. Bisa jadi kondisinya lebih buruk dari serangan pandemi pertama di Indonesia,”kata wali kota.

Dampak ekonomi ini juga menurut dia, dapat mempengaruhi kesehatan, menurunkan imunitas dan ujungnya mengancam nyawa. WHO mengarahkan untuk memberlakukan era adaptasi kebiasan baru di Indonesia diinisiasi oleh Presiden Jokowi.

Ia menjelaskan, normal baru maksudnya masyarakat beraktifitas namun harus beradaptasi dengan kebiasaan baru, yakni mampu menjaga jarak dengan virus, semau protokol kesehatan sudah diatur dengan jelas agar ketika beraktifitas tidak berisiko terinfeksi Covid-19.

“Saya menilai, gerakan ini sangat penting karena bukan perkara mudah merubah prilaku dan selalu menjaga imunitas, apalagi siap menyediakan masker setiap hari ketika keluar rumah, sehingga setiap keluarga harus diberikan edukasi yang membuat setiap keluarga paham dan bisa mewujudkan ini semua,” ujar Wali Kota G.S Vicky Lumentut.

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Subdit Lingkungan Kerja Tasripin, SKM, MKM , Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Joy Gabriel, S.S.I – Tenaga Ahli BigData Kemkes Wahyu Sekar H., SKM – Staf TU Menkes, Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Manado drg. Sanil Marentek dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Manado dr. Marini Kapojos.(ryan)