Berpulangnya Sang Maestro Bridge Sulut Henky Lasut

IMG-20200612-WA0011MANADO, (manadotoday.co.id) – Maestro bridge dunia Henky Lasut berpulang. Ya, pebridge legendaris Sulut dan Indonesia itu menghembuskan napas terakhirnya dalam usia 73 tahun setelah sempat menjalani perawatan sejak awal Mei lalu di RSUP Kandouw Malalayang Manado.

Henky yang telah mengoleksi sekian gelar untuk daerahnya dan negara di berbagai ajang dalam dan luar negeri, sempat dirawat di bagian jantung di RSUP. Namun, Jumat (12/6) kemarin, suami dari Corry Manopo itu dipanggil ke pangkuan Nya.

Elvita Lasut, putri Henky yang juga pebridge Sulut, menyebut bahwa almarhum Henky sebenarnya akan dirujuk kembali ke ICU seperti penyampaian tim medis RSUP. Namun, tak sempat.

Henky memang identik dengan bridge. Semula, Henky berpasangan dengan Max Agouw yang akhirnya sempat trend dengan sebutan ‘’Radar Misterius’’ bridge Indonesia. Setelah dengan Max, Henky pun berpasangan dengan Eddy yang nota bene iparnya.

Prestasi teranyar Henky/Eddy kala menjuarai nomor pasangan pada kejuaraan dunia di Sanya, Cina, Oktober 2014 dengan total nilai 55,3 persen. Mereka meungguli pasangan AS Lall Hemant/Milner Reese yang mengoleksi 54,72 persen dan duet Polandia, Apolinary/Jacek dengan 54, 47 persen.

Kegembiraan luar biasa bagi Henky/Eddy dan bridge Indonesia. Sebab, baru kali itulah gelar juara dunia berhasil digenggam Indonesia.

‘’Bangga rasanya akhirnya bisa membawa nama Indonesia juara dunia dan menempatkan negara kita pada posisi 5 bear dunia,’’ kata Henky kala itu.

Almarhum jugalah yang ikut berjuang agar bridge bisa dipertandingkan di Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang lalu. Dan itu akhirnya tercapai bridge hadir di multi event dunia, meski di level Asia.

‘’Almarhum adalah salah satu motor penggerak olahraga Sulut karena di KONI Sulut juga sebagai Wakil Ketua. Banyak ide dan gagasan yang juga lahir dari beliau,” kata Ketua Harian KONI Sulut Kolonel (Inf) Theo Kawatu. Kepergian Henky disebut justru akan memicu tekad dan semangat mereka membina olahraga Sulut, termasuk bridge.

‘’Kami tetap akan terus memajukan olahraga Sulut sebagaimana semangat yang ada pada almarhum dulu,’’ kata Kawatu yang juga mantan pelari nasional jarak menengah. (rm)