Inikah Calon Sekjen PSSI Baru Pengganti Ratu Tisha

IMG_20200414_143232_resize_31
Inikah Calon Sekjen PSSI Baru Pengganti Ratu Tisha

MANADO (manadotoday) – Mundurnya Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI memicu lahirnya sejumlah nama yang dianggap pas di posisi strategis itu.

Siapa saja mereka? Menurut  mantan media officer PSSI Tommy R. Arief di era Djohar Arifin Husin sebagai ketum PSSI,  nama-nama seperti Edy Sofyan (ketua Basri), Mohammad Kusnaeni, Ronny Pangemanan dan Kesit B Handoyo layak di ke depankan.

“Mereka punya kapasitas dan kapabilitas untuk posisi sekjen mendampingi Ketum Iwan Bule,” kata Tommy.

Edy, mantan pelatih yang mengantongi sertifikasi FIFA jebolan Chile,  serta salah satu tokoh bola nasional yang selama ini lebih banyak berada di luar link PSSI, pantas diapungkan.

Dia juga otak dibalik lahirnya Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (Basri). Juga, figur yang berperan atas kedatangan AC Milan (1994), dan PSV Eindhoven (1995).

Klub yang disebut terakhir itu bahkan sempat main di Stadion Klabat Manado dengan sang bintang Il Phenomenon asal Brazil, Ronaldo Luis Nazario de Lima. Sebelumnya PSV main di Surabaya.

“Warga Manado yang hobi bola pasti masih ingat ES yang bersama pak E.E Mangindaan, gubernur Sulut lalu, bidani masuknya Persma di Divisi Utama 1995,” ungkap Tommy.

Kemudian Edy kembali dengan program  Ruud Gullit tour 2005 dan kemudian Maradona tour 2013.

“Selain bung ES, rekan lainnya yang juga punya kemampuan di posisi itu dan  sudah teruji ada pada Kusnaeni, Ropan dan Kesit,” kata Tommy.

Dia menyebut Kusnaeni, ketua Manajemen Kompetisi (MK), dikenal pembina sepakbola di ajang Piala Menpora U-16, Liga Santri (keduanya program Kemenpora) dan Liga Desa Nusantara (Kemendes). Kusnaeni, kata dia, meski di luar PSSI namun mampu membangun sepakbola usia muda hingga junior. “Lagipula ini berskala nasional, termasuk Sulut juga merasakan atmosfer Piala Menpora dan Liga Desa Nusantara itu,” katanya.

Sementara, Ropan juga sempat memanajeri Persija dan   Persma.

Sedangkan Kesit dalam profesinya juga sebagai jurnalis sempat jadi Ketua SIWO PWI Jaya (DKI).

Ketum PSSI Iwan Bule bersama Edy Sofyan
Ketum PSSI Iwan Bule bersama Edy Sofyan

“Sebagai komentator, baik ES, Kusnaeni, Ropan dan Kesit memiliki wawasan.  Lha wong sepakbola luar negeri saja mereka komentari masak sih tidak tahu soal sepakbola nasional. Ini persoalan kesempatan saja,” kata Tommy.

Hanya saja ia memahami kalaupun ada mekanis sesuai AD/ART PSSI terkait pengisian posisi Sekjen.

“Tapi, setahu saya, Sekjen dipilih ketum PSSI,” katanya.

Jadi kalau yang dipilih juga tak paham sepak bola dalam negeri maka tentu sulit mendapatkan tata kelola sepakbola nasional yang baik.

“Moga dari antara mereka bisa dilirik,” katanya. (RM)