Sekdaprov Silangen Ikut Rapat Virtual Pembahasan Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi dengan Mendagri

silangen
Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, didampingi sejumlah pejabat Pemprov Sulut, ketika mengikuti rapat via online secara virtual bersama para Sekretaris Provinsi dan Bupati dan Wali Kota se-Indonesia, yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Sekdaprov Sulawesi Utara (Sulut) Edwin Silangen, mengikuti rapat via online secara virtual bersama para Sekretaris Provinsi dan Bupati dan Wali Kota se-Indonesia, yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Rapat virtual terkait stabilitas ekonomi termasuk ketahanan pangan daerah dalam menghadapi pandemi corona atau covid-19 ini diikuti pula Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri KKP, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri BUMN. Hadir Juga Kepala BKPM, Ketua Apindo, Ketua Kadin dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.

Pada kesempatan itu, Mendagri Tito Karnavian menekankan kepada seluruh jajaran Pemda se-Indonesia untuk menjaga kesehatan masyarakat sekaligus stabilitas ekonomi selama pandemi covid-19.

“Kita utamakan kesehatan publik, juga menjaga agar ekonomi tidak jatuh terlalu dalam, sehingga punya ketahanan yang cukup untuk di masa selanjutnya,” kata Tito.

Selain itu, dia menilai perlu adanya koneksi kebijakan nasional antara pusat dan daerah. Diharapkan, daerah mengambil peran masing-masing dalam mengantisipasi masalah kesehatan dan ekonomi ini.

“Termasuk menjaga sarana dan prasarana kesehatan, menambah kapasitas fasilitas kesehatan, antisipasi pelonjakan harga dan lain-lain. Dan yang paling penting adalah kesiapan pangan,” pungkasnya.

Terkait ketersediaan pangan, diketahui pada rapat virtual sebelumnya yang juga digelar Kemendagri pada Jumat pekan lalu, Sekdaprov Silangen menjelaskan upaya Pemprov Sulut memperhatikan dampak sosial ekonomi dari covid 19 dengan menjaga ketersediaan stok pangan.

“Bahan pokok masyarakat ini harus dapat tercukupi, kita punya ketahanan pangan bahan pokok ini khususnya beras yang menjadi konsumsi masyarakat di Sulut ini dilaporkan 3 bulan untuk ketahanan bahan pokok beras, sudah bekerjasama dengan pihak Bulog agar dapat melakukan operasi pasar jika terjadi kekurangan stok di pasar,” ujar Sekdaprov dalam rapat virtual yang dihadiri Dirjen Otda Kemendagri Akmal Malik. (ton)