Sulut Tidak Kebal Corona, Tetaplah Berdoa dan Berharap Kepada Tuhan

Penulis: Dra. Ivonne R.J Kawatu

MANADO, (manadotoday.co.id) – Tidak ada yang kebal terhadap pandemi Virus Corona (Covid -19) menyusul pernyataan resmi Pemerintah Pusat yang mengeluarkan statemen bahwa Sulut masuk salah satu daerah yang terpapar penyebaran virus.

Maka dengan Sigap dan Cepat Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw bersama jajaran, menyikapinya dengan membuat Himbauan dan Instruksi yang terkait dengan keamanan Masyarakat Seutuhnya.

Ivonne R.J Kawatu
Ivonne R.J Kawatu

Ketika mendengar di Sulawesi Utara sudah masuk Covid – 19 pasti reaksinya berbeda-beda ada yang menjadi Takut, Gentar, Kaget, Bingung, Kuatir ataupun Panik.

Walaupun sebelumnya sudah marak di dahului oleh Negara lainnya dan sudah Mendunia bahkan di sebagian Itali telah menjadi Kota Mati, Lumpuh total tidak dapat Beraktifitas sebagaimana biasanya.

Tapi kita pun tak rela ketika Virus ini telah mewabah di beberapa negara termasuk Indonesia dan di dalamnya ada Provinsi kita Sulawesi Utara. Penyakitmematikan ini tidak Memandang buluh baik kepada Rakyat biasa, Pejabat, Pengusaha, Artis, si Miskin ataupun si Kaya, semuanya di hinggapi membuat kita Tak Berdaya.

Sebagai Umat yang Percaya Janganlah kita menjadi Lemah melainkan kita harus Kuat dan Bangkit Bersatu dengan mengambil Langkah-langkah seperti yang sudah di Viralkan untuk Hidup Sehat, mengkonsumsi Makanan Bergizi lebih kepada Buah-buahan dan Rempah, sebagai masyarakat yang modern menjaga Kebersihan diri dan lingkungan dan tidak lupa Mencuci Tangan menggunakan sabun dan tissue basah bahkan antiseptik, dan himbauan yang di berlakukan ini membuat kita untuk mampu memprotek diri, tidak hidup asal-asalan, lebih Berdisiplin, istirahat yang cukup sehingga dapat terhindar dari Penyebaran Virus Corona ini.

Dalam situasi ini yang Paling Menyedihkan ketika kita dianjurkan untuk Tidak Berjabat Tangan, Padahal ini merupakan Tanda Selamat Baku Dapa dan Ungkapan Syalom diantara kita dan bukan hanya berlaku di satu tempat tapi juga di Rumah Ibadah yang hanya bisa Menempelkan Kedua Tangan kita dan Berjarak.

Dan setiba di rumah kita pun segera membersihkan Diri dengan Mencuci Tangan dan dianjurkan juga untuk Tidak Berada di Tempat Keramaian sungguh Meresahkan.

Memilukan dan Mengoyakkan Hati ketika Mendengar, Melihat disana sini yang Terkena, di Isolasi dan tidak dapat Berkomunikasi dengan siapapun termasuk Keluarga, Sahabat, Kerabat kecuali Para Medis, bahkan di Negara sana ada yang sudah Meninggal tidak dapat di Kuburkan Selayaknya.

Ini benar-benar membuat kita terguncang karena Dunia Semakin Menakutkan Apakah ini menjadi peringatan! Tuhan bagi umat ciptaanNya sehingga Kota-kota menjadi Sunyi Sepi dan tidak didiami lagi, Melenyapkan bagi Orang yang Lalu Lalang dan Apakah ini Pertanda Dunia semakin Jahat, karena Allah memberi Amanat kepada Manusia untuk Memelihara dan Mengusahakan CiptaanNya tapi bukan menyamai dan melebihi KeMahakuasaanNya kita boleh mengembangkan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian-penelitian tapi janganlah terjerumus yang pada akhirnya Membawa Malapetaka bagi kita sendiri.

Ataukah kita telah menyakitinya karena di Hati kita masih ada Cemburu, Dengki, Iri Hati, Sombong , Pemarah, Dendam dan Egois. atau Apakah kita terlalu Sibuk, Sehingga Menjauh MelupakanNya? saat ini sudah banyak yang di Rumahkan, Sekolah di Liburkan, Universitas terhenti Beraktifitas, Ruang Gerak dan Aktualisasi Bersosialisasi menjadi terbatas, tidak dapat bepergian jauh, dan Apakah ini Pertanda menjadi Teguran sehingga diberi Waktu Berdiam Diri Sejenak menjaga Keluarga kita untuk mengoreksi diri?

Seperti dalam firman ” Jagalah Dirimu, supaya Hatimu jangan Sarat dengan Pesta Pora dan Kemabukan serta kepentingan-kepentingan Duniawi dan supaya Hari Tuhan jangan tiba-tiba jatuh keatas Dirimu seperti suatu Jerat”.

Bahkan di Ingatkan untuk “Berjaga jagalah senantiasa sambil Berdoa supaya Kamu beroleh Kekuatan untuk Luput dari semua yang akan Terjadi itu, dan supaya Kamu Tahan Berdiri di Hadapan Anak Manusia”.

Ini Pertanda Tuhan terlalu Sayang kepada kita sehingga masih di Tegur dengan CaraNya, Untuk menyadarkan Berbaliklah kepadaNya dalam Pertobatan dan selalu mendekatkan Diri dan mau Berlindung dibawah Kepak Sayapnya. Agar kita boleh terhindar dari Malapetaka KLB yang Mematikan Virus Corona.

Tapi dibalik itu juga Bersyukurlah karena Mujizat Tuhan berlaku sehingga sudah ada yang disembuhkan, Karena Tuhanlah yang Empunya dan Berkuasa, yang Sanggup Melakukan Perkara Besar dan Sanggup Memulihkan dan Menyembuhkan bahkan Keluar dari Cengkraman Mematikan Virus Corona.

Hal yang sama pernah terjadi mewabah penyakit DBD bahkan Virus SARS yang berjangkit dan memakan korban juga Sehingga,Janganlah Takut dan Gentar, Janganlah Bimbang karena Dialah Gunung Batuku dan Kota Bentengku biarlah Iman kita semakin Kuat, Teguh dan Kokoh dengan menyerahkan segala Kekuatiran dan Kepanikan, karena kita ada Tuhan yang tetap Menjaga dan Melindungi Ditengah- tengah Kehimpitan Dunia ini.

Bahkan dalam Nyanyian Mazmur 91 mengatakan orang yang duduk dalam Lindungan yang Maha Tinggi dan bermalam dalam Naungan yang Maha Kuasa akan berkata kepada Tuhan tempat Perlindunganku dan Kubu Pertahananku Allahku yang Kupercayai.

Kembangkan terus Rasa Solidaritas, dengan saling Mendukung, saling Menguatkan terlebih mampu menterjemahkan Langkah- Langkah yang sudah diambil oleh Pemerintah Provinsi yang telah membuat Tim Reaksi Cepat, dengan menyemprot disinfektan, membuat laboratorium daerah dan dengan Bijak Gubernur Olly Dondokambey telah memikirkan sampai kepada hal- hal yang terburuk sekalipun dan apabila Virus ini Berkembang bukan tidak mungkin Acara Besar yang sudah direncanakan dan dimatangkan akan ditunda sampai semuanya menjadi Kondusif dan bukan tidak mungkin pula Sulawesi Utara di lockdown. Tapi Berharap semua itu dijauhkan dan dapat terhindar.

Menyikapinya marilah kita Tetap Semangat dalam Kehidupan yang Fana ini , dan hiduplah dalam Kasih karena Kasih menutupi banyak sekali Dosa… God Bless. (***)