Pemasangan Solar Sel di Desa Tokin Baru Disorot Warga

Solar Sel yang terpasang di Desa Tokin Baru, yang disorot warga. (ist)AMURANG – Pemasangan Lampu Solar Sel sebanyak 10 titik di Desa Tokin Baru Kecamatan Motoling Timur disorot warga.

Pasalnya proyek berbandrol Rp 220 Juta, dinilai belum mendesak dikerjakan dikarenakan masih ada kebutuhan pembangunan infrastruktur yang lebih prioritas.

Sejumlah Anggota BPD Desa Tokin Baru menyebutkan bahwa pemasangan lampu solar sel terkesan dipaksakan karena tidak dianggarkan dalam APBDes Desa Tokin Baru Tahun 2019.

“Kami menduga ada kepentingan lain dalam pemasangan lampu solar sel ini. Sebab program ini sebenarnya direncanakan nanti akan dikerjakan Tahun 2020 mendatang dan itupun jika disepakati bersama pemerintah desa dan BPD, kenapa harus dikerjakan tahun 2019. Ini maksudnya apa, ” ujar Steven Kusoy, Hetty Aseng, Modi Tololiu dan Jonny Wua yang notabene Anggota BPD Desa Tokin Baru.

Padahal menurut para anggota BPD , program pemasangan solar sel bukan skala prioritas, namun oleh pemerintah desa program ini seolah-olah mendesak, sehingga memberanikan diri berhutang ke pihak ketiga dan nanti akan dibayarkan ketika pada tahap pencairan Dana Desa Tahun 2020 mendatang.

Kendati menurut pemahaman para tokoh masyarakat ini, program pembangunan yang mendesak dilaksanakan meski tidak tercantum dalam APBDes, jika terjadi kejadian luar biasa seperti bencana alam.

“Nah, solar sel bukan program skala prioritas. Jika memang mendesak dikerjakan harusnya yang dibangun Talud, jalan sentra ekonomi atau drainase. Bukan solar sel yang hanya dirasakan satu dua tahun kendati anggaran sangat besar. Dan pun jika rusak tidak tahu harus diperbaiki dimana, ” tandas para anggota BPD.

Penolakan terhadap pemasangan solar sel menurut mereka, sudah diaampaikan pada saat musrembang RKPD. Dimana salah satu anggota BPD Steven Kusoy dengan keras mengkritisi kebijakan penjabat hukum tua, dan mengusulkan difungsikannya kembali lampu jalan bantuan PT SEJ.

“Lebih efektif dan efisien yaitu memanfaatkan lampu jalan bantuan SEJ . Sebab tinggal melakukan perbaikan sedikit dan setiiap bulan mengisi pulsa meter listrik token. Apalagi jika dikalkulasi biayanya tidak mencapai ratusan juta rupiah, ” ketus Kusoy seraya menegaskan pihaknya akan terus berupaya melakukan investigasi karena menduga ada kongkalingkong terkait dengan pemasangan solar sel di Desa Tokin Baru.

Soal pemasangan lampu jalan para anggota BPD ini kemudian menyarankan pemerintah Desa Tokin Baru untuk studi banding di Desa Wanga, soal pemasangan lampu jalan dengan tidak menggunakan solar sel.

“Di Desa Wanga kita bisa temui puluhan lampu jalan , dan kabarnya biaya pemasanga relatif murah karena bekerjasama dengan PLN, bukan solar sel yang kabarnya sudah mendapatkan penolakan dari berbagai pihak karena justru dijadikan lahan bisnis oknum tidak bertanggungjawab. Belum lagi manfaatnya yang cuma dirasakan satu hingga dua tahun. Dan jika rusak tidak tahu harus diperbaiki dimana, seperti yang dialami beberapa desa yang terlanjur menggunakan solar sel,” pungkasnya.

Sementara itu hingga berita ini dipublish, Penjabat Hukum Tua Desa Tokin Baru Jessy Karuh, belum bisa memberikan konfirmasi atau jawaban perihal sorotan sejumlah anggota BPD Desa Tokin Baru, soal pemasangan solar sel, meskipun sudah berkali-kali dihubungi melalui sambungan telepon dan Whats Ap namun belum direspon. (lou)