Koleksi Banyak “Kasus” Hingga Pembunuhan Guru, Izin Operasional SMK Ichthus Manado Dibekukan

SULUT, (manadotoday.co.id) – Izin operasional SMK Ichthus yang berada di Jl. Pahlawan No.1 Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, dibekukan. Pasalnya, di sekolah tempat terjadi pembunuhan guru yang dilakukan oleh siswanya, banyak terjadi “kasus” lain.

Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulut dr. Grace Punuh menjelaskan, berdasarkan hasil investigasi Dinas Pendidikan Nasional bersama Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut, banyak data dikumpulkan terkait kasus di sekolah tersebut.

Diterangkan Punuh, hasil investigasi diantaranya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang seumur jagung beroperasi di Manado itu, kurang berjalan dengan baik lantaran guru tidak masuk mengajar serta siswa terlambat masuk kelas. Kemudian kurangnya disiplin dan tata krama para siswa, karena seringkali membuat keributan baik dalam sekolah maupun di luar sekolah.

“Kurangnya perhatian para guru terhadap aktivitas KBM, diakibatkan pula honor pendidik kurang diperhatikan oleh pihak pengelola sekolah. Dan lagi, tenaga pendidik ada yang berasal dari sekolah lain dan mengambil jam mengajar di sekolah tersebut,” ungkapnya.

Menurut Punuh, tim juga menemukan bahwa jumlah siswa di sekolah tersebut tidak sesuai alias kurang jelas, bahkan didapati ada siswi yang hamil. Bukan hanya itu, sekolah tersebut ternyata ikut “menampung siswa yang dikeluarkan sekolah lain karena bermasalah.

Lanjut Punuh, ada siswa yang gemar mengkonsumsi alkohol atau dalam keadaan mabuk masuk kelas, dan merokok di lingkungan sekolah. Teguran yang disampaikan para guru, tidak didengar siswa bersangkutan. Malahan, siswa hanya melawan.

“Dari laporan masyarakat, ada siswa yang melakukan keributan kemudian dapat teguran warga sekitar. Namun, rumah warga malah dilempari siswa,” ketusnya.

Punuh menegaskan, sesuai rekomendasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, izin operasional SMK itu dibekukan sementara.

Punuh menambahkan, terkait siswa-siswa yang sekolah di SMK tersebut, Dikda Sulut mengambil langkah solusif dengan memfasilitasi dan menyebarkan mereka ke sekolah terdekat atau mengikutsertakan ke Program Paket C.

“Kami akan fasilitasi dengan disebarkan para siswa ke sekolah-sekolah terdekat atau mengikuti program paket C,” tandasnya, sembari mengatakan sebelum sekolah yang dituju menerima para siswa ini, pihak sekolah akan terlebih dahulu melakukan tes kompetensi siswa.

“Sehingga terlihat, mana siswa yang pantas diterima. Orang tua ataupun wali siswa akan dilibatkan dalam langkah yang dilakukan pihak Dikda Sulut dan sekolah-sekolah yang dituju,” pungkasnya. (ton)