Di Era Millenial, Wagub Kandouw Ajak Pemuda GMIM Jadi Pelopor dan Garda Terdepan Pembangunan

Pemuda se-Sinode GMIM
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw ketika menghadiri dan membuka rapat Konsultasi Tahunan Pemuda se-Sinode GMIM.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw membuka secara resmi Konsultasi Tahunan Pemuda Se-Sinode GMIM, bertempat di Jemaat GMIM Elim Papakelan Wilayah Tondano Satu, Jumat (25/10/2019) kemarin.

Dalam sambutannya, Kandouw mengatakan menilik kiprah dan karya pemuda GMIM selama ini, maka tidak bisa dipungkuri pemuda GMIM telah mampu mengisi ruang dan waktu pembangunan bangsa dan berbagai aspek pembangunan yang sesuai dengan arah tujuan GMIM.

“Hal ini tentunya patut untuk diapresiasi dan disyukuri serta menjadi motivasi oleh segenap komponen bangsa lainnya untuk dapat ikut memberikan kontribusi dalam proses pembangunan daerah dan bangsa kedepan,” ungkapnya.

Kandouw menyampaikan pandangan hidup kelompok demografi tentang generasi saat ini atau generasi Y atau millenial adalah hidup tidak hanya bekerja dan kebanyakan hidup individual. Selain itu, Kandouw mengingatkan di era millenial ini pemuda GMIM harus menjadi pelopor dan garda terdepan untuk itu pemuda GMIM agar bisa menjaga etika, saling menghormati dan bertutur kata harus Calvinis atau Kudus.

“Pemuda GMIM untuk berani kritik untuk kemajuan iman percaya kita. Dan pemuda GMIM harus menjadi pelopor, garda terdepan untuk kemajuan GMIM,” tukasnya.

Kandouw menyatakan, perlu dipahami juga bahwa konsistennya sumbangsih pemuda GMIM dalam proses tumbuh kembang bangsa selama ini boleh kita nikmati bersama.

“Karena kuat dan sinergisnya tekad serta komitmen dari segenap komponen komisi pemuda dan pemuda GMIM untuk terus menghadirkan karya dan kerja terbaik bagi organisasi dan bangsa,” katanya.

Lanjut Kandouw, dengan dinamisnya perkembangan dan perubahan jaman tentunya membawa tantangan dan tuntutan baru bagi segenap pemuda GMIM untuk senantiasa mengembangkan kapasitas melalui berbagai langkah yang dianggap strategis dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan yang ada.

“Dalam konteks itulah rapat konsultasi saat ini menjadi kegiatan yang penting untuk dilaksanakan dan sangat tepat dijadikan sebagai wahana untuk melakukan koordinasi, menyatuhkan visi dan presepsi, mengintropeksi dan mengevaluasi berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan. Sekaligus menyusun program kegiatan yang akan datang. Disamping itu dimanfaatkan sebagai upaya untuk menjalin kebersamaan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada jemaat khususnya dalam berbagai kegiatan komisi pemuda GMIM,” tuturnya.

Disampaikan Kandouw, di era globalisasi saat ini menjadi sebuah kemutlakan bahwa pemuda GMIM harus tampil sebagai sebuah organisasi yang profesional, mandiri, tangguh dan berkualitas.

“Penampilan organisasi pemuda GMIM dengan ciri dan karakter yang khas tidak hanya dimaksudkan untuk memperjuangkan kepentingan organisasi semata-mata tetapi juga terpanggil untuk turut memikirkan, memperjuangkan dan memberikan kontribusi dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk di provinsi Sulut, yang saat ini masih berjuang dan berupaya keras untuk mengatasi berbagai permasalahan seperti pengentasan kemiskinan lingkungan hidup dan pengangguran serta ketahanan pangan. Akan menjadi sebuah kebanggaan apabila pemuda GMIM akan tampil terdepan untuk mempelopori kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa menjadi agen agen pembaharu yang mampu membawa perubahan yang signifikan ditengah kehidupan bergereja dan dalam pentas pembangunan,” imbuhnya.

Dirinya pun mengajak segenap komponen pemuda GMIM untuk merapatkan barisan dan melakukan konsolidasi serta tidak menutup diri terhadap berbagai tuntutan organisasi maupun dinamika yang bergulir dinamis.

“Bangunlah semangat, jalinlah kebersamaan dan kekompakan, terutama menjadi mitra pemerintah untuk mendukung pembangunan daerah demi terwujudnya Sulut yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik dan kepribadian dalam budaya,” pungkas mantan Ketua DPRD Sulut itu.

Diketahui, Ibadah dipimpin Sekertaris Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM Pdt Evert Tangel STh,MPdK. Dalam Khotbah Pdt Tangel mengatakan pemuda gereja harus memiliki rasa persaudaraan yang rukun bagaimana kita pemuda gereja memiliki rasa persaudaraan yang tinggi karena masa depan gereja ada pada kita semua.

Turut mendampingi Wagub Kandouw pada kegiatan itu, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setdaprov Sulut Jemmy Ringkuangan, Ketua TP- PKK Minahasa Ibu Nining Roring-Lumanauw, Plt Sekda Minahasa Frits Muntu, Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah Tondano Satu, Pdt. Suharto Warongan, Ketua Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM, Pnt. Pricillia Tangel, serta Komisi Pemuda se Sinode GMIM. (ton)