Pemkab Mitra Gelar Diskusi Dampak Dana Desa Terhadap Perekonomian

Diskusi tentang dampak penggunaan dana desa terhadap perekonomian masyarakat di Mitra
Diskusi tentang dampak penggunaan dana desa terhadap perekonomian masyarakat di Mitra

RATAHAN,(manadotoday.co.id)-Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Pemkab Mitra) melalui Badan Penelitian Pengembangan (Bapelitbang) bekerja sama dengan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat),

Rabu (16/10/2019) menggelar Diskusi Kajian Analisa Dampak Penggunaan Dana Desa terhadap Perekonomian Masyarakat di Kantor Bepelitbang Mitra.

Narasumber terdiri dari Dosen Falkultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsrat Dr Tri Oldy Rotinsulu dan Dr Herman Karamoy.

Menurut Karamoy, salah satu keberhasilan pengeloaan dana desa harus diperkuat dari perencanaan melalui musyawarah desa.

‘’Setelah ada perencaan yang baik, baru dilaksanakan pengelolaan. Tapi yang terpenting ada pertanggungjawaban dan transparansi aksebilitasi,’’ ujar Karamoy.

Ditambahkannya, untuk menunjang penggunaan dana desa, selain infrastruktur diperlukan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya membuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

‘’Ini bisa memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan memberikan nilai tambah bagi pemerintah daerah. Usaha itu pun harus dilihat dari potensi desa apa yang bisa digali dari desa tersebut,’’ tandas Karamoy seraya memuji rencana pengembangan Gunung Soputan yang dilakukan 10 desa lewat BUMDes bersama.

Tim Unsrat akan melakukan penelitian di 12 Kecamatan dan 134 desa di Mitra, termasuk penyerapan tenaga kerja.

‘’Tenaga kerja lokal yang diutamakan supaya kita bisa mengetahui berapa banyak uang yang mengalir di situ dan kita sarankan untuk membuat stasitik peyerapan tenaga kerja. Supaya kita bisa melihat ada dampak dari penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonominya,” tukasnya.

Kepala Bapelitbang Mitra dr Tommy Solaiman mengatakan, tujuan dilakukan kajian, untuk melihat berapa besar dana desa digunakan untuk kepentingan ekonomi masyarakat.

‘’Hasil kajian itu diambil 4 empat tahun berturut-turut, hasilnya positif walau pun belum ada dampak berpengaruh. Ini juga bisa dilihat dari bagaimana mengelola dana desa, tetapi bukan berarti tren positif ini dilihat dari pengolaan dana desa sudah bagus,’’ kuncinya. (ten)