Tomohon Menuju Kota Tangguh Bencana

Erupsi Gunung Lokon yang sewaktu-waktu menjadi bencana bagi Kota Tomohon
Erupsi Gunung Lokon yang sewaktu-waktu menjadi bencana bagi Kota Tomohon

TOMOHON, (manadotoday.co.id)—Sebagai daerah yang diapit dua gunung api, Kota Tomohon masuk dalam daerah rawan bencana. Masyarakat perlu perlindungan untuk mengatasi bencana.

Untuk itu, bertempat di Aula Parakletos Kakaskasen Tomohon Utara, selama dua hari Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan Sosialisasi Pembentukan Kelurahan Tangguh terhadap bencana.

Kegiatan dibuka Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak CA diwakili Sekretaris Kota Ir Harold V Lolowang MSc MTh yang juga Kepala BPBD Kota Tomohon.

Dalam sambutannya, Lolowang mengungkapkan, kegiatan ini sangat penting guna menjadikan Kota Tomohon sebagai Kota Tangguh Bencana.

‘’Kegiatan ini juga menjadi momentum tepat dan memang sudah seharusnya secara dini dilaksanakan pada semua elemen masyarakat guna terwujudnya masyarakat tangguh bencana untuk melindungi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana,’’ ujar Lolowang.

Masyarakat Tomohon diminta untuk tidak beraktifitas di radius 2,5 kilometer dari Kawah Tompaluan Gunung Lokon dan tidak melakukan pendakian saat gunung api aktif tersebut berstatus waspada.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kota Tomohon Drs Robby Kalangi SH MM mengatakan, kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencan alam pembentukan kelurahan tangguh bencana, diutamakan untuk kawasan yang sangat rawan dengan bencana yakni daerah radius 3 kilometer dari Kawah Tompaluan seperti Kelurahan Kinilow, Kinilow Satu dan Kakaskasen satu.

‘’Masyarakat harus selalu waspada di manapun berada. Apalagi di Kota Tomohon yang memiliki gunung aktif yang sewaktu-waktu bisa bereaksi,’’ tukas Kalangi.

Narasumber, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tomohon dr Deesje Liuw MBiomed dan dari Pos Pemantauan Gunung Api. (ark)