Baju Khas Manado Harus Bisa Mengakomodir Keberagaman

Baju Khas Manado Harus Bisa Mengakomodir Keberagaman
Baju Khas Manado Harus Bisa Mengakomodir Keberagaman

MANADO, (manadotoday.co.id) – Baju Khas Manado harus bisa mengakomodir keberagaman yang ada di Kota Manado, bahkan lebih dari itu, menjadi simbol bagi jati diri dan komitmen dari kota yang warganya Berpengetahuan, Berkebijaksanaan, Berkepedulian, dan Berketuhanan.

Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah Kota Manado, Micler Lakat saat mewakili Wali Kota G.S Vicky Lumentut membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Perampungan Perumusan Baju Khas Manado, bertempat di salah satu hotel di Jalan Jend. Sudirman, Manado, Senin (14/10/2019).

Menurut Lakat, latar belakang Kota Manado yang sejak lama menjadi ruang perjumpaan berbagai tradisi, etnis, dan riligi, dari beragam penduduk, secara historis dan kultural, diantaranya dari Minahasa, Bantik, Nusa Utara (Sangihe, Sitaro, Talaud), Gorontalo, Tionghoa, Arab, Melayu dan Eropa, membuat kota tersebut berkembang dalam keragaman.

“Atas dasar ini, Baju Khas Manado harus bisa memenuhi berbagai unsur ini, menjadi simbol keberagaman,”kata dia.

Selain itu, usaha untuk melahirkan Baju Khas Manado merupakan komitmen kuat Wali Kota G.S Vicky Lumentut dan Wakil Wali Kota Mor Bastiaan untuk mengangkat dan melestarikan seni serta budaya di Kota Manado.

“Baju Khas Manado, bila kelak hadir, juga harus menjadi fisik, jati diri, nilai-nilai luhur, landasan pemikiran, dan keseharian hidup masyarakat Kota Manado,”tukas Sekda Micler Lakat.

Turut dalam kegiatan tersebut, Tim Perumus FGD, Coreta Kapojos, Desainer Nasional berdarah Manado, Hengky Kawilarang, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Daglan M. Walangitan, Kadis Pariwisata, Lenda Pelealu, serta Kabag Pem-Humas, Sonny Takumansang serta para narasumber dari kalangan akademisi dan pemerhati seni dan budaya di Kota Manado.(ryan)