Gali Nilai Estetika Musik Kolintang, Pemkot Tomohon Gelar FGD

TOMOHON, (manadotoday.co.id)–Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon terus menyeriusi keberadaan Musik Kolintang. Untuk itu, bertempat di Guest House AAB Matani Dua Tomohon Tengah, Jumat (27/9/2019) dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) menggali nilai estetika musik kolintang.

FGD menggali nilai estetika musik kolintang
FGD menggali nilai estetika musik kolintang

Kegiatan dibuka Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak melalui Sekretaris Kota Ir Harold V Lolowang MSc MTh yang dalam sambutannya mengatakan, yang menjadi kendala dalam pengembangan musik kolintang adalah statusnya sebagai musik tradisional.

”Kolintang di satu sisi adalah jenis musik tradisional tapi di sisi lain, dari musik yang sedemikian tradisional itu, mengandung nilai estetika yang mendalam. Sampai saat ini, diyakini bahwa musik kolintang akan tetap eksis dan akan terus ada dalam persaingan,” ujar wali kota melalui sekretaris kota.

Ada tiga unsur estetika yang tidak bisa diabaikan dari musik kolintang, yakni wujud/rupa, bobot/isi, dan penampilan/penyajian.

Mencermati hal itu, Pemerintah Kota Tomohon melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon membuat dokumentasi sejarah budaya daerah melalui FGD.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon Dr Juliana Dolvin Karwur MKes MSi mengatakan, FGD ini merupakan awal dari upaya menggali nilai-nilai budaya nusantara.

Narasumber, Ketua Umum Rumah Budaya Nusantara Wale Ma’Zani Joudy Aray SPd, Dekan Fakultas Pariwisata Unika De La Sale Manado Dr Stevanus Ngenget SS MA, Dosen Ilmu Budaya dan Agama Universitas Denpasar Bali Dr Dominika Dini Afiat ST MM serta Moderator Ambrosius Loho SFils MFils Dosen Unika De La Sale Manado. (ark)