Orang Tua Murid Keluhkan Pungutan Liar di SDN 13 Manado

Orang Tua Murid Keluhkan Pungutan Liar di SDN 13 Manado

MANADO, (manadotoday.co.id) – Sejumlah orang tua yang menyekolahkan anak mereka di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Manado, mengeluh dengan adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di sekolah tersebut.

Mereka mengungkapkan, sekolah meminta sejumlah uang untuk pengadaan peralatan dan kebutuhan sekolah.

“Sekolah meminta uang minimal Rp 25 ribu, padahal kan sudah ada dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), ini sudah pungli,”ujar orang tua murid yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (7/8/2019).

“Untuk apa dana BOS jika harus minta-minta lagi ke orang tua murid, ini harusnya dilaporkan ke Dinas Pendidikan supaya segera diselesaikan masalah ini,”ketus orang tua murid lain.

Kepala SDN 13 Manado, Salim Lagautu ketika dimintai konfirmasi terkait dugaan pungutan liar di sekolah yang dia pimpin tidak menampik kabar tersebut.

“Beberapa waktu yang lalu saya kumpul orang tua murid untuk minta sumbangan, ini terpaksa saya lakukan karena sekolah ini sudah dari bulan Januari 2019 tidak lagi menerima dana BOS.”keluh Lagautu, Rabu (7/8/2019).

Lanjutnya mengatakan, dua dari tiga guru honorer di sekolah tersebut belum menerima gaji karena harus diambil dari dana BOS.

“Bahkan saat ujian waktu lalu kami harus hutang untuk membeli keperluan, membeli kertas, foto copy dan lain-lain. Situasi ini buat proses belajar mengajar terganggu, tidak berjalan maksimal,”tuturnya.

Sementara terkait alasan dana BOS belum kunjung dicairkan, dia menjelaskan itu sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kota Manado.

“Menurut mereka karena penggunaan BOS tahun lalu yang TGR. Untuk menyelesaikan itu saya berinisiatif agar dipotong dari dana sertifikasi yang saya terima per-triwulan. Ada juga surat perjanjian dengan Inspektorat, jadi saya beretikat baik untuk menyelesaikan masalah ini. Seharusnya dengan adanya ini, dana BOS sudah bisa dicairkan,”kata dia.

Ia pun berharap masalah ini secepatnya menemui titik terang agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan normal.

“Kasian murid-murid dan guru honorer yang mengajar di sekolah ini. Saya harap ada perhatian dari pimpinan,”imbuhnya.(ryan)