Program IKKON Diharapkan Berikan Dampak Ekonomi Nyata di Tomohon

Wali Kota Tomohon dan jajaran bersama Tim Berkraf
Wali Kota Tomohon dan jajaran bersama Tim Berkraf

TOMOHON, (manadotoday.co.id)—Program Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) yang dilaksanakan Badan Ekonomi Kreatif (Berkraf) diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi nyata di Kota Tomohon.

Kota Tomohon adalah salah satu daerah yang dipilih bersama empat daerah lainnya di Indonesia di tahun 2019 menjadi lokasi program IKKON. Empat daerah lainnya adalah Aceh Utara, Pangkal Pinang, Lombok Timur dan Kupang.

Saat mendengarkan pemaparan program IKKON di Wise Hotel beberapa waktu lalu, Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak menyatakan terima kasih atas dipilihnya Kota Tomohon yang menjadi satu-satunya daerah di Sulawesi Utara oleh Berkraf.

‘’Kelima daerah ini terpilih setelah melalui proses pemilihan daerah yang diselenggarakan tahun 2018. Kami berharap program IKKON ini dapat membantu daerah untuk memaksimalkan potensi kreatifnya agar dapat memberikan dampak ekonomi secara nyata bagi  perekonomian daerah,” ujar Kepala Berkraf Triawan Munaf pada Konferensi Pers IKKON 2019 di Beer Hall SCBD, Jakarta (28/6/2019) lalu.

IKKON merupakan program yang mengusung konsep live in designer dengan mengedepankan kolaborasi antara profesional di bidang kreatif dengan pengrajin lokal dan pemangku kepentingan di daerah.

Sejak 2016, Bekraf melalui IKKON telah mendukung pengembangan ekraf daerah di 15 Kota dan Kabupaten dengan mengembangkan produk yang sudah ada maupun menciptakan produk kreatif baru.

Pelaksanaan IKKON dibagi menjadi empat tahapan kegiatan yaitu, pemetaan potensi, perencanaan desain, purwarupa, dan pameran. Dalam setiap tahapan Berkraf mengirimkan tim yang terdiri atas mentor, pengembang bisnis, desainer produk, desainer interior, desainer fashion, desainer tekstil, desainer komunikasi visual, arsitek, koreografer, etnomusikologi, fotografer, videografer, dan antropolog ke daerah – daerah binaan untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal, menggali potensi kreatif daerah setempat hingga menciptakan produk kreatif baru dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Pengiriman tim ke daerah binaan diawali dengan proses seleksi yang dilakukan BEKRAF dengan meloloskan 56 profesional dari 287 orang pendaftar. Sebelum keberangkatan, Bekraf juga memberikan pembekalan dan wawasan kepada mereka terkait program IKKON dan bagaimana mengatasi kendala yang mungkin muncul di lapangan.

“Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan muncul produk – produk kreatif baru yang dapat menjadi ikon dari masing-masing daerah,” ujar Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Bekraf, Poppy Savitri.

Berkraf adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif yang mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio. (ark)