Buka Pelatihan Pengelolaan Destinasi Pariwisata, Wabup Legi: Ada Tiga Penentu Kemajuan Pariwisata di Mitra

Buka Pelatihan Tata Kelolah Dinasti Pariwisata, Wabup LegiRATAHAN, (manadotoday­.co.id) – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) menggelar Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Aula Green Garden Ratahan, selama 3 hari mulai dari 1-3 Juli 2019, diikuti oleh pemerintah desa dan pengelola lokasi tujuan wisata lainnya.

Kegiatan dibuka oleh Bupati Mitra James Sumendap melalui wakilnya Drs Jesaya Jocke Legi didamping Kadisparbud Drs Desten Katiandago. Kepada media, Wabup Legi mengungkapkan, para pengelola spot pariwisata di Mitra didorong untuk mengembangkannya dengan mengunggulkan pesona nilai kearifan lokal seperti tetengkoren, musik bambu dan lainnya.

Lanjut Legi, selain unsur keindahan spot pariwisata, ada beberapa penunjang keberhasilan pengembangan pariwisata di Mitra, yaitu, kenyamanan turis, ketersediaan infrastruktur yang menunjang tempat pariwisata serta kesadaran warga lokal untuk selalu menghadirkan keramahan dan pelayanan yang prima dalam melayani para pelancong baik dari dalam maupun luar daerah.

“Yang paling utama kenyamanan turis berkunjung ke Mitra. Kalau turis datang ke Mitra merasa nyaman, pasti akan terus dia datang. Kemudian yang kedua, infrastruktur penunjang pariwisata. Dan yang ketiga, dari masyarakat itu sendiri. Smile, senyum. Senyum itu bisa mendatangkan turis dari mana saja. Jadi ketika kita ramah dan insfrastruktur pariwisata bagus, maka kita akan menjadi pintu masuk pariwisata di Sulut,” ujarnya, Senin (1/7/2019).

Wabup Legi juga menujukan apresiasinya pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mitra yang telah melobi pemerintah pusat untuk mengupayakan keberpihakan dana pengembangan wisata di Tanah Patokan Esa.

“Apresiasi kepada Pak Desten selaku kepala dinas, yang telah berhasil melakukan terobosan. Berhasil ke pemerintah pusat mendatangkan dana bagi pembangunan infrastruktur wisata dan pengembangan budaya pariwisata Minahasa Tenggara. Saya patut beri acungan jempol, bagi kemajuan dunia pariwisata di daerah ini,” tukasnya.

Di kesempatan yang sama, Kadisparbud Mitra Drs Desten Katiandago mengatakan, pengembangan sektor pariwisata di Mitra selangkah lebih maju daripada daerah lainnya. Kekayaan potensi wisata di Mitra kompleks diantaranya wisata bahari, wisata alam, wisata buatan dan wisata budaya. Menurutnya peran pemerintah daerah terutama untuk membangun infrastruktur yang menunjang kepariwisataan, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan warga Mitra.

“Di Minahasa Tenggara ada sekian banyak daya tarik wisata, namun harus ada sentuhan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata. Dan itu sudah dilakukan Pemkab Mitra dalam hal ini oleh Dinas Pariwisata. Di tahun 2019 ini juga ada sekian banyak program pembangunan fisik. Salah satunya yang kami mencontoh ke (Gunung ) Bromo. Ini baru satu-satunya di Sulawesi Utara, yaitu terminal transit ke Gunung Soputan,” ungkap Katiandago.

Ia berharap, dengan digelarnya pelatihan tata kelola pariwisata dapat memperlengkapi para pengelola spot wisata di Mitra.

“Dengan adanya pelatihan, akan menambah pengetahuan pengelolaan pariwisata. Butuh peran dari banyak pihak seperti aparat pemerintah desa dan kecamatan, serta pengelola pariwisata untuk keberhasilan kemajuan pariwisata di Mitra,” tandasnya.(ten)