Menag Lukman Hakim dan Wagub Kandouw Ajak Masyarakat Terus Rawat Keberagaman dan Hidup Harmonis

Pantecostal Center Manado
Wagub Sulut Steven Kandouw, mendampingi Menag RI Lukman Hakim Saifuddin, pada Perayaan Hari Pentakosta Nasional Persekutuan Gereja-Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI), yang dilaksanakan di Pantecostal Center Manado.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin mengajak kepada seluruh umat Kristiani dan masyarakat di Sulut untuk terus merawat keberagaman dan kehidupan harmonis antar sesama demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Agama saat membuka acara Perayaan Hari Pentakosta Nasional Persekutuan Gereja-Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI), yang dilaksanakan di Pantecostal Center Manado, Selasa (11/6/2019).

“Syukur saya bisa hadir dalam kegiatan ini, secara langsung ingin manyampaikan terima kasih sebesarnya kepada PGPI yang telah meningkatkan kualitas agama dan iman umat Kristen di Indonesia,” ucap Menag.

Lanjutnya, PGPI terus membantu pemerintah dalam mengaktulisasikan nilai agama, meningkatkan harkat dan martabat manusia. Menag mengajak umat Kristiani untuk terus bersyukur  dalam momentum merayakan hari Pentakosta nasional dimana gerakan Pentakosta merupakan misi baik berkembang menaungi 83 sinode gereja demi menjaga keutuhan NKRI.

“Nilai  Keagaman, kemanusiaan dan kebangsaan yang dibangun oleh anggota PGPI sesuai untuk merespon suasana global. Penting merawat keberagaman, mari terus jaga bersama, PGPI berada di garda terdepan untuk menjaga NKRI, saling membimbing menuju jalan kedamaian,” ujar Menag.

Ia juga berterima kasih kepada pimpinan PGPI memberi diri dengan sungguh untuk meneduhkan setiap situasi kehidupan dalam masyarakat yang begitu beragam.

“Semua Umat harus saling mencintai bukan membenci, teruslah tebarkan kasih yang menjunjung tinggi harkat dan martabat. Gunakan media sosial dengan bijak, menggunakan akhlak,” ungkap Menag.

Ia menambahkan, Kementerian Agama terus mensosialisikan moderasi beragama, karena dipahami agama hakekatnya moderat atau tidak ekstrim. Karena Tuhan menurunkan agama untuk manusia, harus pahami agama dengan benar jangan terjerumus pada pemahaman yang berlebihan.

“Waspadai esktrimitas, pahami dan amalkan nilai agama, jaga dengan baik dalam jalur moderat, tidak ke kiri dan ke kanan. Sehebat apapun ilmu kita dibidang apapun tapi tidak dibekali pemahaman agama yang moderat serta terlalu ekstrim akan menjadi kontraduktif dalam kehidupan masyarakat,” kata Menag.

“Semua organisasi agama harus mempunyai pemahaman sama, hindari pemahaman ekstrim. Oleh karena itu, saya ajak terus bumikan nilai agama dengan pendekatan hati penuh rasa. Penuhi kehidupan dan media sosial dengan hal positif, gunakan akal sehat. Miliki empati, toleransi, mau dan mampu saling menghormati perbedaan. Jadilah teladan untuk saling menopang bagi sesame,” lanjut Menag.

Menutup sambutan Menag menyampaikan selamat merayakan hari Pentakosta, mari terus berjuang dan berdoa agar kedamaian selalu ada di Indonesia, senantiasa dijaga dari perpecahan dan tetap merawat persatuan dan kesatuan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mewakili Gubernur Olly Dondokambey,  menyampaikan kepada Menteri Agama bahwa  Sulut  selalu Kondusif, Harmoni, Roh Kudus Selalu Hadir menjaga Sulut.

Menurut Kandouw, Gubernur Olly selalu berusaha menciptakan kehidupan harmonis antar umat, Gubernur memberikan perhatian khusus dengan memberi asuransi bagi tokoh-tokoh religi di Sulut dengan memberikan asuransi kecelakaan dan kematian. Wagub juga menyampaikan terima kasih atas sumbangan pikiran dari PGPI yang sangat bermanfaat bagi Sulut untuk menciptakan kehidupan yang damai.

Hadir dalam acara terasebut ketua umum PGPI, Pendeta Jacob Nahuway, Dirjen Bimas Kristen Kementrian Agama RI, ketua sinode GPDI Pendeta Ivonne Awuy, para anggota PGPI se Indonesia. (ton)