Aset Bank SulutGo Meningkat 7,3 Persen

Bank SulutGo , aset Bank SulutGo 2019,  Jeffry A.M Dendeng
Dirut Bank SulutGo Jeffry AM Dendeng

MANADO, (manadotoday) – Akhir Maret 2019 aset Bank SulutGo mencapai Rp16,76 triliun atau meningkat 7,38 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp15,61 triliun. Pertumbuhan aset ini sesuai dengan target perseroan.

‘’Bahkan sedikit melebihi target,’’ kata Direktur Utama Bank SulutGo Jeffry A.M Dendeng.

Menurutnya, selain pertumbuhan aset yang melampaui target.Juga kredit juga mengalami kenaikan. Total kredit perseroan tercatat Rp11,23 triliun, atau tumbuh 1,45% secara tahunan. Sedangkan dana pihak ketiga mengalami pertumbuhan 8,21% secara tahunan menjadi Rp14,28 triliun. ‘

’Pertumbuhan sumber dana didorong oleh peningkatan simpanan berjangka atau deposito,’’ tandasnya.

Pertumbuhan DPK tersebut merupakan buah dari langkah perseroan mengamankan likuiditas pada akhir tahun lalu. Dana institusional berjangka panjang dalam jumlah besar yang berhasil diraup masih bertahan hingga awal tahun ini. Walaupun hal ini berimbas pada biaya dana atau cost of fund (CoF) yang meningkat. Pasalnya, dana didapatkan dengan bunga cukup tinggi, tetapi di sisi lain suku bunga kredit belum mengalami penyesuaian.

“Sekarang kami perlu merapikan rate-nya supaya tidak beban. Baru nanti penyaluran kredit penyesuaian, sementara ini dengan bunga yang ada saja dulu. Kalau sudah turun (CoF) baru kami pikirkan untuk perbaiki kreditnya,” jelasnya.

Dendeng mengatakan, pihaknya kini menggenjot pertumbuhan dana murah untuk menurunkan biaya dana pada tahun ini. Komposisi dana murah atau current account and saving account ditargetkan dapat mencapai sekitar 30% pada akhir tahun.

Berbagai strategi telah disiapkan perseroan untuk menggenjot dana murah. Di antaranya, perseroan akan memaksimalkan produk-produk baru seperti kartu debit, layanan perbankan digital, hingga jasa manajemen kas.

“BSG mobile, IT auditnya sudah selesai, nanti kami tinggal ajukan izin. Kemudian debit, kan tinggal beberap poin yang masih diminta oleh BI [Bank Indonesia]. Tinggal kami penuhi, saya tidak tahu kapan disetujui, tapi menurut saya seharusnya tidak lama lagi,” katanya.(*)