Olly Dondokambey Buka KGM ke-X PGI, ROR: Terima Kasih Atas Support Penuh dari Gubernur

KGM ke-X PGI, Olly Dondokambey , roy roringMINUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE (OD) yang juga Ketua Forum Komunikasi Pria Kaum Bapa PGI, membuka secara resmi Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) ke-X Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Kamis, 28 Maret 2019, di Hotel Sutan Raja Convention Hall, Aermadidi, Minahasa Utara.

Turut hadir Wakil Bupati Minahasa Robby Dondokambey, S.Si, Ketua MPH PGI Pdt. Dr. Hendriette T. Hutabarat- Lebang, Para Ketua Sinode Gereja-Gereja Anggota PGI, Forkopimda Provinsi Sulut, para Bupati dan Walikota se-Provinsi Sulut, Pimpinan Instansi Vertikal, Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa Dra. Fenny Ch. M. Roring-Lumanauw, SIP, Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa Martina Dondokambey-Lengkong, serta para peserta KGM.

Ibadah pembukaan dipimpin Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM Dr. Hein Arina, dengan Pembacaan Alkitab dalam Matius 24:37-44.

Sementara itu, Bupati Minahasa Ir Royke O Roring M.Si (ROR) selaku Ketua Umum Panitia Pelaksana, saat membacakan laporannya mengatakan kita bersyukur karena pekerjaan gerejawi ini boleh terlaksana, pekerjaan kepanitiaan Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) ke-X PGI 2019 ini didasarkan pada penugasan dan kepercayaan MPH-PGI melalui SK MPH-PGI Nomor : 002/PGI-XVVSKEP/­2019.

Dalam menyiapkan kegiatan ini kami telah melakukan langkah-langkah persiapan melalui rapat-rapat, surat-menyurat sambil berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

” Pelaksanaan Kegiatan ini mulai tanggal 27-31 Maret 2019 di Hotel Sutan Raja, Aermadidi, Minut dengan peserta adalah perutusan Pimpinan Gereja-gereja di Indonesia, Pimpinan Ormas Kristen, Pimpinan Organisasi Sosial Kemasyarakatan Kristen, Pimpinan Perguruan Tinggi Kristen dan Tokoh-tokoh kristiani, ” urai Roring.

“Kegiatan ini mendapat support penuh dari Gubernur Sulawesi Utara bahkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan jajaran,” terang ROR.

Kami meyakini bahwa suksesnya Konferensi Gereja dan masyarakat ini tidak hanya bergantung pada aspek teknis penyelenggaraan berbagai rangkaian acara oleh panitia, tetapi juga pada bagaimana proaktif dan kontributifnya peserta dalam memanfaatkan agenda ini, sebagai tempat bermusyawarah dan berkomunikasi, tentang berbagai situasi sosial masa kini sebagai bagian dari pelayanan PGI dan gereja-gereja anggota dalam mengimplementasikan tugas gereja bersekutu, bersaksi dan melayani.

Diakhir laporan, ROR menyampaikan terima kasih kepada MPH-PGI atas kepercayaan melaksanakan Konferensi gereja dan masyarakat ke-X PGI 2019.

“Bertolong-tolonganl­ah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum kristus, Galatia 6:2.”pungkasnya.

Gubernur Sulawesi Utara dalam sambutannya mengatakan atas nama Pemerintah Provinsi dan Masyarakat Sulawesi Utara, mengucapkan selamat melaksanakan dan mengikuti Konferensi Gereja dan Masyarakat ke-X PGI kepada para Peserta sekalian.

“Kiranya kegiatan ini mampu menjadi media evaluasi serta pemantapan peran Hamba Tuhan, khususnya dalam menghadirkan peiayanan Gereja yang berkualitas menuju Indonesia yang toleran, bermartabat dan berkeadilan , ” ujar OD.

Perkembangan dunia telah memperhadapkan Gereja pada suatu kondisi pelayanan yang semakin berat dan kompleks. sehingga, Gereja semakin dituntut secara berkelanjutan melakukan penataan, serta pembenahan di berbagai aspek, agar tatanan kehidupan umat Tuhan tidak terbuai dengan kondisi yang dapat mengakibatkan merosotnya kualitas Iman Jemaat, serta makin memudarnya motivasi untuk mengikuti Kristus. Mengantisipasi kondisi demikian, maka tentulah upaya konstruktif dan terarah, melakukan langkah introspeksi dan evaluasi terhadap setiap program pelayanan yang telah dilakukan hingga saat inl, termasuk pembenahan sekaligus penataan sistem pelayanan di lingkungan Gereja menjadi satu hal yang panting dan urgen, guna eksisnya pelayanan kedepan.

“Untuk itu, gereja-gereja di Indonesia haruslah menyatukan visi, misi serta persepsi pelayanan seluruh komponen, guna terciptanya pola pelayanan efektif yang mencerminkan karakter Kristus dengan berbagai buah-buah roh, sehingga dalam eksistensinya gereja mampu merumuskan dan menghasilkan jalan keluar terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan bergereja dan bernegara serta selalu solid dengan seluruh komponen bangsa dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, guna menanggulangi kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan; saat ini dan kedepan, Gereja harus memainkan peranannya dalam membangun karakter bangsa dengan memberikan pencerahan-penceraha­n etik, moral dan spiritual kebangsaan, baik dari nilai-nilai agama, maupun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebagai upaya mencari titik kesamaan dan pandangan yang sama tentang kehidupan berbangsa yang berkeadilan , ” tutur OD.

Gubernur berharap kepada para Peserta KGM X-PGI, agar dapat membawa gereja-gereja di Indonesia pada peran dan sumbangsih yang semakin strategis, proaktif, dan sinergis, sejalan dengan arah kebijakan dan program kerja pemerintah.

“Kedepannya, warga gereja, warga Bangsa Indonesia harus senantiasa berada dalam satu tekad, komitmen, dan harus senantiasa memiliki rasa solidaritas yang tinggi dalam menggelorakan semangat berkarya, meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial serta memberikan sumbangsih terhadap upaya pembangunan yang dijalankan Pemerintah, demi kesejahteraan bersama.”tandas gubernur.(rom)