Pemprov Sulut Rawat Tiga Anak di Manado Yang Ditinggal Ibunya

anak yang ditinggalkan ibunya
Kepala Seksi Penanganan Perempuan Korban Kekerasan DP3A Pemprov Sulut Meiga Sondakh, bersama tim P2TP2A, ketika mengunjungi salah satu anak yang ditinggalkan ibunya di RS. Wolter Monginsidi Manado.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) melalui tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DP3A) langsung bergerak cepat melakukan perawatan bagi VRP (13), ZAT (6), dan ASP (1) yang merupakan tiga orang Anak di Kecamatan Tuminting Kota Manado, yang ditinggalkan ibunya.

Pemprov Sulut mendapatkan kabar terkait kasus yang mendadak viral di media sosial tersebut, kemudian tim P2TP2A menjemput dan memberikan perawatan.

VRP  dan ZAT langsung dibawa ke di Shelter P2TP2A, sedangkan ASP dirujuk ke RS. Wolter Monginsidi Manado karena mengalami sakit demam.

Kadis DP3A Sulut, Mieke Pangkong melalui Kepala Seksi Penanganan Perempuan Korban Kekerasan, Meiga Sondakh mengatakan, ASP kini telah dirawat di rumah sakit dan ditemani kerabat ibunya.

Hasil pemeriksaan dokter, kondisi kesehatan ASP normal hanya kekurangan asupan makanan.

Untuk mencari keberadaan ibu ketiga anak, pihak Dinas DP3A Pemprov Sulut telah berkoordinasi dengan pihak keamanan.

“Kami melapor ke Polres Manado, untuk mencari Ibu ketiganya,” ujar Sondakh.

Diketahui VRP, ZAT dan ASP merupakan anak NP alias Novinta warga Kelurahan Tuminting, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.

Sang Kakak, VRP harus mengurus kedua adiknya sendirian. Apalagi adiknya yang bungsu, ASP, dalam kondisi sakit.

VRP mengungkapkan, ibunya keluar rumah dan mengatakan akan pergi bekerja. Namun, sampai saat ini tidak kembali.

“Ibu pamit dengan alasan pergi kerja. Tapi sampai sekarang tidak pulang ke rumah. Saya ambil uang tabungan saya dengan jumlah Rp 44 ribu. Saya beli beras dan masak nasi di kompor gas,” tambahnya.

VRP yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) mengaku terpaksa harus berhenti sekolah karena harus mengurus adik-adiknya yang masih kecil. (ton)