Gandeng KPA, TNI dan Polri, Kesbangpol Mitra Gelar Sosialisasi Dampak Erupsi Gunung Soputan

Kesbangpol minahasa tenggara, Gunung SoputanTOMBATU, (manadotoday­.co.id) – Guna meminimalisir potensi erupsi Gunung Soputan di wilayah Minahasa Tenggara (Mitra), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar sosialisasi bersama warga masyarakat Kelompok Pencinta Alam (KPA) Silian Raya dan Tombatu Raya, Jumat (22/2/2019).

Kegiatan tersebut dibuka oleh, Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Welly Mononimbar yang diwakili oleh Kepala Bidang Penanganan dan Pencegahan Konflik Rudy Kures, AK.MM.

Kures dalam sambutanya mengatakan, kegiatan tersebut sangat penting dalam meminimalisir dampak erupsi gunung soputan.

“Kegiatan yang penting,untuk di ketahui oleh Organisasi masyarakat dan yang berada di seputaran gunung soputan,”katanya.

Kures mengatakan, elemen masyarakat selalu sigap, dan siap menjadi relawan serta siap bertanggung jawab, terhadap misi kemanusiaan dalam membantu bencana ketika Gunung Soputan meletus ,”ujar Kures.

“Masyarakat yang berdomisili di wilayah Kecamatan Silian dan Tombatu itu jaraknya sangat dekat, atau radius beberapa kilometer dari mulut gunung Soputan, untuk itu masyarakat untuk tetap waspada dan siaga,”harap kures.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Mitra, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Erick Manoroinsong mengungkapkan, keterlibatan organisasi masyarakat sangat penting dalam penanggulangan bencana.

“Peran serta masyarakat itu penting, untuk mengetahui seberapa besar bahaya erupsi Gunung Soputan,” ungkap Erick.

Dia menambahkan, kedepan akan lakukan sosialisasi bahkan langsung dengan simulasi bencana di sekitar lokasi rawan bencana sebagaimana titik atau arah evaluasi yang di tunjuk.

Ditempat yang sama, Kapolsek Tombatu AKP Wensy Saerang memberikan apresiasi bagi Pemkab yang sudah menggelar sosialisasi ini. Saerang meminta warga dan KPA yang hadir untuk dapat menjadi corong bagi masyarakat dalam mensosialisasikan bahaya erupsi gunung.

“Memang ada masyarakat yang menganggap biasa saja, meski ancaman bahaya erupsi sebagaimana aturan harus dievaluasi, nah ini yang cukup menyulitkan juga. Oleh karena saya menghimbau warga untuk mewaspadai serta taat komando jika saja tingkat level status bahaya yang di keluarkan pemerintah membayakan ,”sebut Wensy.

Sementara itu, Dandim Minahasa melalui Perwira Penghubung Mayor CPL TNI Franky Kallo mengungkapkan, peran masyarakat sangat diperlukan dalam hal ini.

TNI aik diminta atau tidak diminta sudah menjadi panggilan amanat dan tugas dalam membantu masyarakat, terlebih Negara apalagi jika warga terkena bencana, maka otomatis TNI ada di situ. Oleh karena itu dia berharap warga tetap mewaspadai serta dapat menjadi mata dan telinga warga lainnya dalam membantu dan melaporkan kepada arapat.

“Kehadiran TNI tetap hadir dalam segala macam situasi bencana Bahkan Pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana TNI ada di dalamnya,”terang Kallo.

Terkakhir, pemerhati Kelompok Pencinta Alam (KPA) Mitra, Ivan Stevenson Umar dan Meidy Nelwan Tewu ikut mengapresiasi sosialisasi sekaligus dialog yang sangat bermanfaat bagi keselamatan umat manusia.

“Kami berikan apresiasi terhadap Pemkab Mitra yang telah melakukan kegaiatan ini, karena kegiatan terebut selain berguna bagi kelompok pencinta alam tetapi juga bisa menjadikan edukasi bagi peserta KPA dan masyarakat yang hadir,”tandas Ivan dan Meidy.

Turut hadir pada kegiatan tetsebut, tokoh masyarakat, tokoh Agama, serta sejumlah kelompok pencinta alam Kabupaten Mitra.(ten)