Wakili Bupati, Sekda Ngongoloy Irup Bela Negara dan Hari Nusantara 2018

Bela Negara 2018 , Hari Nusantara 2018, Drs Robby Ngongoloy, minahasa tenggaraRATAHAN, (manadotoday­.co.id) – Sekretaris Daerah Drs Robby Ngongoloy, ME, MSi, mewakili Bupati Mitra James Sumendap, memimpin apel dalam rangka peringatan Hari Bela Negara dan Hari Nusantara tahun 2018.

Apel tersebut, diikuti jajaran Pemkab Mitra, pihak TNI/POLRI, KNPI Mitra, Siswa SMU/SMK, bertempat di lapangan kantor bupati, Rabu (19/12/2018).

Sekda ketika membacakan sambutan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan mengatakan, peringatan Hari Bela Negara 2018 sejak dulu telah memiliki konteks sangat luas dan tidak dapat hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi. Untuk itu, segenap aparatur sipil negara baik sipil maupun militer yang tengah berjuang melakukan tugasnya di seluruh pelosok tanah air sesungguhnya sedang melakukan bela negara.

“Merekalah yang telah membuat republik ini tetap eksis untuk melayani rakyatnya. Sekali lagi saya menegaskan bahwa bela negara adalah kerjasama segenap elemen bangsa dan negara dan merupakan wadah peran dan kontribusi segenap komponen bangsa,”kata sekda.

Selain itu, sekda juga membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri RI pada penyelengaraan Hari Nusantara tahun 2018 yang mengambil tema “Perwujudan Kesatuan Nusantara yang Utuh Melalui Deklarasi Juanda Menuju Poros maritim dunia”

Sekda menyampaikan, peringatan Hari Nusantara ini tidak lepas dari perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan NKRI sebagai negara kepulauan yang pertama kali tercetus melalui deklarasi Djoeanda pada 13 Desember 1957. Konsep deklarasi ini mendasari perjuangan bangsa Indonesia untuk menjadi rezim negara kepulauan. Negara Indonesia memandang laut sebagai jati diri bangsa sekaligus menjadi pemersatu bangsa.

“Sejarah terbentuknya negara kepulauan merupakan suatu kebanggaan tetsendiri, hal ini tak lepas dari kondisi goegrafis negara kita dimana 75 persen wilayah indonesia adalah lautan dengan gamparan pesisir 95.181 km,”ujarnya.

Dia menambahkan, sebagai salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia memiliki potensi unggulan dipandang dari sudut geopolitik, geistrategis dan geoekonomi. Indonesia juga dikaruniai kekayaan sumber daya akam kelautan yang berlimpah maupun jasa jasa lingkungan sebagai asetnasional yang dapat dikelola dan dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

Bela Negara 2018 , Hari Nusantara 2018, Drs Robby Ngongoloy, minahasa tenggaraUntuk itu, pengelolaan potensi kelautan masih perlu ditingkatkan, dengan demikian meningkatkan kontribusi sektor kelautan terhadap pendapatan negara serta kehidupan nelayan tang hidup di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil semakin sejahtera. Tantangan yang perlu mendapat perhatian adalah pencemaran laut serta segala polusi laut yang dapat merusak kualitas sumber daya laut dan ini menjadi pemgertian khusus dan harus dilakukan secara terpadu antara pemerintah dan pemerintah daerah serta melibatkan masyarakat dan dunia usaha baik secara langsung dan tidak langsung memiliki kepentingan terhadap sumber daya laut dan maritim di wilayahnya.

“Kawasan pesisir, laut dan pulau pulau harus kita jaga, mari kembangkan dan kelola dengan baik sehingga mampu tampil sebagai pusat kemajuan perekonomian bangsa. Hal ini bukan tanpa tantangan dan hambatan, dampak buruk pemanasan global sangat berpengaruh, terjadinya bencana alam seperti tsunami, meningginya permukaan air laut, kondisi cuaca yang tidak bersahabat dan tingginya gelombang laut,”tutur Sekda.

Jadikan momentum ini untuk mempertebal semangat kebangsaan persatuan dan kebersamaan di tengah kebhinekaan untuk tetap melaksanakan pembangunan nusantara meningkatkan kerjasama dalam pengelolaan wilayah laut dan perbatasan.

“Kita perlu optimis bahwa pembangunan kelautan akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat bangsa dan negara,”tandas Sekda.(ten)