Canangkan Sulut Dinasti Film Indonesia, Gubernur Dondokambey Apresiasi PARFI 56 Sulut

 

2e6dd6ba512abcf52d2cd584c9a706e8.0MANADO, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE, mengapresiasi PARFI 56 Sulut yang sudah menggelar Workshop Film dan Acting Menuju Festival Film Indonesia 2018, dan mendatangkan PARFI 56 Pusat hingga para artis papan atas Indonesia, bertempat di Mantos 31-1 Desember 2018.

“Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PARFI 56 Sulut yang dipimpin oleh ibu Djein Leonora Rende, hingga PARFI 56 Pusat memilih Sulawesi Utara menjadi tuan rumah workshop Film dan Acting menuju fastifal film Indonesia 2018,”kata Gubernur.

Dondokambey, mengatakan dengan menggelar iven seperi ini maka Provinsi Sulawesi Utara menjadi tujuan kegiatan perfilman, mudah-mudahan kedepan Sulawesi Utara akan menjadi industri dunia perfilman di Indonesia.

“Di Sulawesi Utara sudah ada beberapa film yang telah shuting dan sudah diproduksi baik dari Cina dan Korea, untuk itu dengan dilaksanakan sosialisasi workshop FFI ini , Sulawesi Utara sudah mendapat perhatian khusus oleh industri perfilman baik Indonesia maupun mancanegara,”ujar Dondokambey saat pencanangan Sulawesi Utara Dinasti film Indonesia.

Dia pun berharap agar masyarakat Sulut dapat mencintai film-film Nasional serta dapat menciptakan aktor-aktor film asal Sulawesi Utra.

“Diharapkan melalui workshop film dan fistival film Indonesia 2018 yang dilaksankan PARFI 56 Sulut, kedepan dapat menciptakan para aktor- aktor film asal Sulut, hingga dapat meningkatkan dinasti parawisata di Daerah ini,”harapnya.

Sementara itu, Ketua PARFI 56 Pusat Marsella Zalianty, menyampaikan banyak terima kasih kepada PARFI 56 Sulut yang telah sukses menggelar sosialisasi Road to Indonesian Film Festival 2018 dan Workshop.

“Apresiasi kami berikan untuk Parfi 56 Sulut yang sudah mengawali rangkaian workshop memberikan ruang bagi film pendek dan untuk pertama kali akan digelar festival film pendek. Film pendek memberi ruang bagi generasi muda dan masyarakat pencinta film sehingga bisa berkontribusi,” ungkap Marsella.

Dia pun mengapresiasi tema yang di angkat pada kegiatan tersebut yakni
‘cinta anak negeri, karena lewat film semua bisa berikan inpirasi terhadap kecintaan kepada bangsa dan negara’.

“Kedepannya diharapkan dapat berkolaborasi agar kita punya bioskop alternatif yang mengutamakan film indonesia sehingga bisa ada rumah untuk menayangkan dokumen dan film pendek dan lainnya, tanpa harus bersaing dengan film amerika karena kalau spidermen turun pasti film kita se bagus apapun sulit survive. Saya harap Parfi Sulut melahirkan aktor dan aktris lokal dengan kemampuan akting yang baik dan mampu melahirkan film yang berkualitas,” tandasnya.

Ketua Parfi 56 Sulut Djein Lenora Rende mengatakan kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Parfi 56 Pusat

“Kegiatan ini kami laksanakan sudah Dua hari, kemarin kami laksanakan workshop diikuti oleh 150 peserta, dari anak anak pelajar tingkat SMA, mahasiswa, kelompok YouTuber dan sangar kreatif lainya, dengan tujuan menggali bakat bakat seni peran dari pada adik adik untuk menunjang kreatifitas, khususnya yang ada di sulut, karena perkembangan industri perfilman di mulai dengan generasi generasi muda yang berbakat,” pungkasnya.

“Kemarin workshop banyak diminati oleh anak-anak dan sudah ada beberapa sekolah kontrak langsungdengan parfi 56 terkait workshop. Sekali lagi saya sampaikan kepada adik adik sekalian, agar menambah pengetahuan dan wawasan sehingga bisa berkreasi dan menghasilkan karya yang baik,” tutupnya.(ten)