Manado Hanya Miliki Satu Sirene Peringatan Dini Tsunami

IMG-20181019-WA0013MANADO, (manadotoday.co.id) – Sebagai daerah yang masuk zona rawan bencana, Sulawesi Utara (Sulut), wajib memiliki beberapa alat pendukung pencegahan bencana seperti sirene peringatan dini datangnya tsunami.

Namun, di Sulut sendiri hanya memiliki dua sirene atau remote terminal unit (RTU), yaitu di Kota Bitung dan Kota Manado. Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Winangun Manado Edward Mengko.

Menurutnya, pemerintah daerah tidak harus berharap kepada BMKG untuk memasang sirene.

“Tidak harus berharap pada BMKG, bisa juga melibatkan para pemilik pengusaha yang berlokasi di daerah pesisir,” tutur Mengko saat menghadiri pertemuan bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyrakat (FKDM) di Hotel Griya Peninsula, Kamis (18/10/2018).

Lanjutnya, setiap mendeteksi bencana, suara yang dihasilkan sirene hanya memiliki daya jangkau hingga satu kilometer.

“Jika kejadian bencana alam seperti tsunami, beberapa wilayah bisa saja tidak mengetahui adanya peringatan tsunami,” tuturnya.

Dia pun menjelaskan bahwa kesiapsiagaan bencana memerlukan kepedulian, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya upaya untuk mengurangi risiko bencana.

“Peringatan dini terbaik adalah dari diri sendiri. Jika dekat dengan pantai dan terjadi gempa besar, segera lari menjauhi pantai menuju tempat yang tinggi. Tidak perlu menunggu sirene tsunami berbunyi baru berlari karena bisa jadi banyak kendala saat di lapangan,” tandas Edward Mengko.

Diketahui, lokasi sirene deteksi tsunami Kota Manado berada di Kantor BPBD Provinsi yang berada di jalan Bethesda Sario. (ryan)