Majelis Rakyat Papua “Pelajari” Kerukunan Beragama Sulut

SULUT, (manadotoday.co.id) – Kerukunan antar umat beragama di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menjadi salah satu daya tarik dari Tim Pokja Agama Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk mempelajarinya. Hal itu terungkap pada kunjungan Tim Pokja Agama MRP, di kantor gubernur Sulut, Selasa (9/10/2018).

Pokja Agama Majelis Rakyat Papua
Kepala Bappeda Ricky Toemandoek ketika mewakili Gubernur Olly Dondokambey, saat menerima kunjungan Tim Pokja Agama Majelis Rakyat Papua (MRP).

Gubernur Olly Dondokambey yang diwakili Kepala Bappeda Ricky Toemandoek, pada pertemuan yang dilaksanakan di ruang WOC kantor gubernur, menegaskan komitmen Pemprov Sulut menjadikan stabilitas daerah, semangat persatuan serta sinergitas kerja dengan berbagai stakeholders pembangunan bangsa.

“Termasuk di dalamnya Majelis Rakyat Papua sebagai poin penting dalam implementasi urusan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan serta kunci keberhasilan pembangunan daerah,” katanya, sembari mengharapkan pertemuan itu dapat meningkatkan sinergitas kerja sekaligus saling berbagi masukan positif.

Toemanduk ketika membacakan sambutan Olly, menerangkan aspek administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan. Tambahnya, Provinsi Sulut memiliki 15 Daerah Otonom, yang terdiri dari 11 Kabupaten dan 4 Kota.

Dengan jumlah penduduk kurang lebih 2,6 Juta jiwa, namun masyarakat Sulut hidup rukun dan damai dalam kemajemukan baik dari sisi etnis, religi, budaya dan adat istiadat. Realitas keberagaman ini disyukuri sebagai anugerah, sehingga masyarakat dapat hidup dalam suasana persaudaraan, rukun dan damai.

“Falsafah “Si Tou Timou Tumou Tou” yang berarti “Manusia hidup untuk menghidupi Manusia lainnya”, telah membentuk masyarakat  untuk senantiasa saling menghargai dan menghormati, sehingga benih persatuan dan kesatuan tertanam dan bertumbuh subur, serta semakin memperkuat stabilitas daerah menjadi lebih aman dan kondusif,” terangnya.

Toemanduk mengungkapkan, prilaku hidup masyarakat telah menjadikan roda pemerintahan dan pembangunan di Sulut berjalan dinamis sehingga menjadi kebanggaan sekaligus tantangan bagi Sulut untuk terus berupaya memaksimalkan pembangunan menuju tercapainya visi terwujudnya Sulut yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam budaya serta menjadikan Sulut sebagai salah satu pintu gerbang di Kawasan Timur Indonesia.

Sementara Ketua Tim Pokja Agama MRP Yoel Luiz Mulait mengapresiasi perhatian dari Pemprov Sulut sekaligus menjelaskan tujuan kunker tersebut.

“Kami berterimakasih karena sudah diterima dengan baik di Sulawesi Utara. Kunjungan MRP ini adalah untuk mempelajari kerukunan di Sulut. Di Papua hanya ada FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) tetapi di sini selain FKUB juga ada BKSUA (Badan Kerjasama Antar Umat Beragama),” ucap Yoel.

Pertemuan itu turut dihadiri anggota MRP dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut. (ton)