Sulut Optimis Pertahankan Penghargaan TPID Terbaik

TPID Sulut
Sekdaprov Edwin Silangen, ketika memberikan sambutan pada dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulut yang dilaksanakan di Kota Kotamobagu.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Selama tiga tahun belakangan ini kemajuan pembangunan di Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan progres positif. Pertumbuhan ekonomi Sulut ditopang oleh terkendalinya harga barang dan jasa (inflasi) pada tingkat rendah. Demikian terungkap dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulut yang dipimpin Sekdaprov Edwin Silangen, di Kota Kotamobagu.

Silangen menuturkan, tingkat pertumbuhan ekonomi Sulut dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 mencapai angka 6,12 persen dan pada tahun 2017 naik mencapai angka 6,32 persen atau diatas pertumbuhan ekonomi nasional.

Disamping itu, menurut Silangen, Inflasi daerah pada tahun 2017 mencapai angka 2,42 persen turun menjadi -0,88 persen pada agustus 2018, sedangkan semester pertama mencapai angka 1,90 persen atau lebih rendah dari inflasi nasional; serta stok bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat Sulut tetap tersedia dengan harga terkendali.

Oleh karenanya, Silangen memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota TPID yang telah bekerja optimal hingga tercapainya kemajuan pembangunan Sulut sehingga berhasil meraih penghargaan TPID terbaik se-Sulawesi Tahun 2018/2019 yang diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Saya berharap prestasi yang diperoleh di tahun ini akan terus dipertahankan sampai tahun-tahun selanjutnya,” kata Silangen.

Untuk mempertahankan prestasi itu, Silangen mengingatkan pentingnya sinergitas kerja komponen TPID termasuk mendorong peran serta para Bupati dan Walikota untuk terus memantau ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok didaerahnya serta melakukan inovasi program, misalnya: menggiatkan Program Batanang Padi, Rica, Bawang, Tomat.

Selain itu, harap Silangen, para bupati dan walikota dapat membentuk TPID di masing-masing daerah dan memotivasi UKM untuk terlibat dalam sektor pariwisata yang menjadi salah satu penggerak ekonomi Sulut.

Lebih jauh, Silangen menjelaskan, pada tahun 2018 ini, Kotamobagu akan menjadi salah satu daerah kajian inflasi di Sulut setelah Manado. Karenanya, Silangen mengimbau kepada pemerintah Bolmong Raya agar tetap menjadi lumbung beberapa komoditi bahan pokok seperti beras dan barito, sehingga harga tidak melambung jauh.

Rakor TPID Sulut turut dihadiri Kepala Bank Indonesia Soekowardojo, Kepala Biro Perekonomian & SDA Franky Manumpil, perwakilan dari BPS, para anggota TPID Provinsi, Kabupaten dan Kota se Sulut. (ton)