Senator SBAN Liow Sosialisasi Empat Pilar di SMPN 2 Amurang

Senator Ir Stefanus BAN Liow mensosialisasikan Empat Pilar MPR-RI
Senator Ir Stefanus BAN Liow mensosialisasikan Empat Pilar MPR-RI

AMURANG, (manadotoday.co.id)—Dalam rangka HUT ke-40 SMPN 2 Amurang, Anggota DPD-RI/MPR-RI Ir Stefanus BAN Liow Selasa (4/9/2018) menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR-RI di sekolah tersebut.

Sosialisasi diikuti  sekitar 300 peserta yang terdiri dari Guru, Siswa, Orang Tua bahkan Alumni. Dalam pengantarnya, Senator SBANL sapaan akrab Putra Sulut kelahiran Amurang Minsel ini menjelaskan bahwa menjadi salah satu tugas dan kewajiban Anggota MPR-RI adalah memasyarakatkan Empat Pilar MPR-RI.

Senator SBANL yang juga Alumni SMPN 2 Amurang ini mengatakan Sosialisasi Empat Pilar MPR-RI adalah untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali komitmen seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Senator Ir Stefanus BAN Liow bersama alumni dan siswa SMPN 2 Amurang
Senator Ir Stefanus BAN Liow bersama alumni dan siswa SMPN 2 Amurang

‘’Empat Pilar MPR RI tersebut yakni Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konsistusi Negara serta Ketetapan MPR, NKRI sebagai Bentuk Negara, Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara,’’ katanya.

Sosialisasi Empat Pilar MPR-RI berlangsung menarik karena SBANL memberikan hadiah bagi yang bertanya dan ditanya. Tak tanggung-tanggung SBANL meminta peserta menyebutkan sila-sila Pancasila dan mengaktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pemandu diskusi Dosen ITM Ir Kivly Sarajar MArs dan sejumlah Tokoh Masyarakat/Agama di Kabupaten Minahasa Selatan seperti Pdt Lucky Rumopa, Pdt Esther Assa dan Max Ottay memberikan apresiasi kepada Senator SBANL yang kembali maju dalam pencalonan Anggota DPD RI Periode 2019-2024 benar-benar memberikan pemahaman tentang Empat Pilar MPR-RI.

Dengan gaya dan bahasa yang sederhana,  mantan Ketua Komisi P/KB Sinode GMIM memberikan pencerahan pentingnya wawasan kebangsaan ditengah keragaman dan perbedaan bahasa daerah, suku, budaya, agama dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 260 juta jiwa. (ark)