Ratusan Unggas Mati di Belang Diduga Flu Burung, Sangian: Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Flu Burung, Belang, Elly SangianRATAHAN, (manadotoday.co.id) – Dinas Pertanian Minahasa Tenggara masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian 788 ekor unggas yang terdiri dari 490 ayam dan 298 bebek, yang diduga akibat flu burung.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara Elly Sangian mengatakan, unggas-unggas yang mati tersebut berasal dari tiga desa yaitu, Desa Tababo, Desa Tababo Selatan, Desa Beringin, Kecamatan Belang.

“Dugaan flu burung menunggu hasil laboratorium. Kami dari dinas tidak mau berspekulasi terkait kematian ratusan unggas ini tanpa melihat hasil laboratorium,” ujar Sangian, Selasa (22/5/2018) kemarin.

Menurut Sangian, pihaknya bersama tim dari Dinas Pertanian Provinsi Sulut dan Balai Besar Veteriner Maros, telah turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan dan mengambil sampel.

“Sudah diambil sampel dari unggas yang mati untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Jadi kami tunggu hasilnya seperti apa,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan pada beberapa kandang unggas milik warga untuk mencegah penyebaran.

“Penyemprotan ini yang bisa kami lakukan sambil menunggu perkembangan lebih lanjut. Kepada masyarakat kami mengimbau supaya hati-hati, khususnya menyikapi unggas yang mati itu. Jangan sampai dikonsumsi, melainkan harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditimbun,” tambahnya.

Sementara Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara Donald Lumingkewas menjelaskan, 788 ekor unggas yang mati berasal dari wilayah Kecamatan Belang.

“Sampai sejauh ini sudah ada 788 ekor unggas yang mati di wilayah Kecamatan Belang. Jumlah unggas yang mati ini bukan merupakan kejadian sehari dua hari, melainkan merupakan jumlah akumulasi selama lebih kurang dua pekan,” kata Lumingkewas.

Dia pun minta masyarakat agar tidak panik dalam menyikapi kematian ratusan unggas tersebut, sambil meminta agar segera melapor ke pihaknya ketika didapati ada unggas yang mati mendadak.

Sedangkan menurut Dokter Hewan Titin Tambing, hewan yang mendapat penyakit jika dikonsumsi akan berpengaruh terhadap kesehatan.

“Jika dikomsumsi gejala buat manusia mendapat diare karena virusnya itu menyerang pencernaan, kemudian menyebabkan flu jadi akan rasa demam. Yang paling ditakutkan terjadi peradangan pada paru-paru dan berpotensi meninggal dunia.”tutupnya.(ten)