Kumendong: Penting, Pemberian Nama Gunakan Bahasa Indonesia untuk Ruang Publik

Jemmy Kumendong
Sosialisasi Pengutamaan Penggunaan Bahasa Negara di Ruang Publik Provinsi Sulut, yang dilaksanakan di Hotel Whize Prime Megamas Manado, Rabu (25/4/2018).

SULUT, (manadotoday.co.id) – Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Setdaprov Sulut Jemmy Kumendong, menyatakan, pemberian nama dengan menggunakan Bahasa Indonesia untuk ruang publik, sangat penting. Hal itu disampaikan Kumendong, ketika memberikan materi pada Sosialisasi Pengutamaan Penggunaan Bahasa Negara di Ruang Publik Provinsi Sulut, yang dilaksanakan di Hotel Whize Prime Megamas Manado, Rabu (25/4/2018).

Kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Balai Bahasa Sulut, bertujuan untuk menumbuhkan sikap positif pengutamaan penggunaan bahasa negara pada ruang publik di Provinsi Sulut.

“Pemberian nama dengan menggunakan Bahasa Indonesia di ruang publik sangat penting. Hal ini mengacu pada Undang-undang nomor 24 tahun 2009 terlebih khusus pada ayat 3 yang menekankan bahwa Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau pemukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum,” terang Kumendong.

Menurut dia, penggunaan bahasa asing semakin marak di kalangan ruang publik yang secara perlahan mulai mengikis Bahasa Indonesia.

“Maraknya penggunaan bahasa asing dalam masyarakat sesungguhnya tidak lepas dari pandangan sebagian masyarakat yang menganggap bahasa asing memiliki gengsi lebih tinggi dibandingkan dengan Bahasa Indonesia,” ujar Kumendong saat memaparkan kondisi dan permasalahan penggunaan bahasa.

Diakhir materi, Kumendong mengingatkan akan peran media sosial terhadap penggunaan bahasa serta mengajak kepada mass media untuk menjadi pemersatu bangsa, karena Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa.

Turut hadir dalam sosialisasi tersebut, Kepala Balai Bahasa Sulut Supriyanto Widodo, perwakilan dari guru-guru, serta perwakilan SKPD terkait. (ton)