Jumlah Partisipasi Keluarga Berencana (KB) di Minahasa Masih Rendah

RSUD Sam Ratulangi Tondano ,dr Maryani Suronoto ,dr. Tommy Rumbayan SpOG
dr Maryani Suronoto

TONDANO, (manadotoday.co.id) – Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sam Ratulangi Tondano dr Maryani Suronoto mengatakan, pihaknya terus mendorong program pengendalian penduduk dengan menyarankan dua anak cukup melalui Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK), dimana pemberian layanan Keluarga Berencana (KB) secara gratis bagi seluruh masyarakat, khususnya di Minahasa.

“Harus diakui bahwa tingkat partisipasi keluarga di Minahasa baru sekitar 50 persen yang aktif, lebih khusus keluarga muda. Begitu juga rentan umur pernikahan 20 hingga 25 tahun. Karena budaya banyak anak, banyak rezeki sepertinya masih kental, artinya prosentasi itu masih terbilang rendah,” ujar Suronoto, Jumat (20/04/3018).

Lanjut dikatakan Suronoto, banyak pasangan muda yang dilarang suaminya untuk ikut KB. Begitu juga masalah lainnya adalah tempat tinggal mereka jauh dari sarana kesehatan.

“Pola pikir kita masih banyak terpaku pada pernyataan banyak anak banyak rejeki, sehingga mereka lebih nyaman memiliki anak lebih dari dua,” tuturnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Kandungan dr. Tommy Rumbayan, SpOG mengatakan, guna untuk meningkatkan PIS-PK, pihaknya langsung menawarkan program KB bagi pasangan yang melahirkan di rumah sakit.

“Pada saat melahirkan bagi pasangan muda, kita langsung menawarkan KB gratis, kemudian usai keguguran, dan setelah keluarga memiliki sejumlah anak. Sebab dari sisi kesehatan, sangat penting memberi jarak kelahiran,” jelas Rumbayan.

Lagi kata Rumbayan, implan menjadi pilihan terbanyak. Sementara, untuk non-metode peserta aktif menurutnya suntik menjadi pilihan utama. (rom)