Rukka Sombolinggi: Rakernas AMAN ke-5 Akan Tentukan Arah Dukungan Pemilu 2019

 Pemilu 2019, Rakernas AMAN ke-5, sikap politik AMAN , Rukka Sombolinggi,TONDANO, (manadotoday.co.id) – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang akan di gelar pada 14 – 16 Maret 2018 di Koha, Kecamatan Tombulu, Minahasa, siap digelar. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) AMAN Rukka Sombolinggi, dalam Media Briefing, Sabtu (10/3/2018), di Restoran Wahaha Sea Food Mega Mas, Manado.

Menurut Rukka, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) adalah organisasi besar yang terdiri dari 2.342 komunitas adat di Indonesia pada 14 – 17 Maret 2018 akan mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 yang merupakan momentum untuk konsolidasi dan merumuskan keputusan strategis, termasuk menentukan arah dukungan politik pada Pemilu Presiden 2019.

“Selain itu Rakernas AMAN ke-5, merupakan puncak perayaan Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara pada tanggal 17 Maret di Benteng Moraya Tondano Minahasa Sulawesi Utara,” Ujat Rukka.

Rakernas AMAN ke-5, lanjut Rukka, diharapkan menghasilkan pengesahan dan atau pembatalan keanggotaan AMAN, rumusan Program kerja organisasi 2018 – 2022, sebagai penjabaran dari GBPK, dokumen laporan kemajuan penyelenggaraan organisasi tengah periode 2015 -.2017, oleh Sekjen AMAN, BPH AMANWIL dan BPH AMANDA, adanya dokumen resmi dari rekomendasi-rekomendasi perbaikan atas penyelenggaraan organisasi, adanya keputusan-keputusan strategis terkait pencapaian visi misi dan penyelenggaraan organisasi AMAN 2018 – 2022 dan terbangunnya komitmen bersama pemerintah dan para pihak bagi pengakuan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak masyarakat adat di Indonesia.

“AMAN memiliki cita-cita yakni mewujudkan kehidupan maayarakat adat yang adil dan sejahterah, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara budaya,” tutur Rukka.

Tambahnya, dalam Rakernas AMAN ke-5, akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional dalam diskusi dan dialog serta menyampaikan berbagai gagasan dan sebagai bentuk partisipasi masyarakat adat dalam Pemilu yang bertajuk Politik Elektoral Pertaruhan Masa Depan Masyarakat Adat. (rom)