Olly Paparkan Kemajuan Pariwisata Sulut Dihadapan Tim Komisi X DPR-RI

Komisi X DPR
Gubernur Olly Dondokambey, foto bersama tim Komisi X DPR RI dibawah pimpinan Wakil Ketua Komisi X, Ferdiansyah.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Olly Dondokambey, memaparkan kemajuan sektor pariwisata di Sulawesi Utara, dihadapan tim Komisi X DPR RI dibawah pimpinan Wakil Ketua Komisi X, Ferdiansyah, pada pertemuan yang dilaksanakan di ruang CJ Rantung Kantor Gubernur Sulut, Kamis (1/3/2018).

Disampaikan Olly, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga akhir tahun 2017 meningkat sangat drastis hingga 321 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada tahun 2015 yakni sebanyak 27.059 orang wisman. Hal ini pula dipengaruhi dibukanya penerbangan langsung dari beberapa kota besar di China ke Sulut, lewat lobi ke pemerintah pusat dan China.

“Kunjungan wisman pada tahun 2016 mencapai 48.288 orang atau melonjak drastis jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada tahun 2015 yakni 27.059 orang wisatawan dan terus meningkat pesat hingga 86.976 orang wisatawan di tahun 2017,” ungkap Olly.

Sementara itu, Ferdiansyah mengatakan, kunjungan tim Komisi yang membidangi Pendidikan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ini melakukan kunker terkait masa persidangan III di Sulut.

Menurutnya, kunker dilakukan di tiga Provinsi di Indonesia dan salah satunya Sulut.Untuk Sulut. Dimana Komisi X telah melihat Sekolah SMP 7 Manado, SMK Negeri 6 Manado, juga melakukan diskusi bersama Dinas Pariwisata Sulut, dan secara simbolis pihaknya akan menyerahkan program Tahun Anggaran 2018 melalui APBN.

“Terkait dengan pariwisata kami telah mengeluarkan UU Nomor 5 Tahun 2017.Didalamnya budaya apa yang menunjang Sulut, karena kita melihat ada 35 persen orang berkunjung berdasarkan faktor alam,” jelasnya seraya mengungkapkan pihaknya telah menerapkan UU Nomor 3 Tahun 2017 dan Komisi X sudah ada 12 Panja.

Dibeberkannya, setelah berkunjung di Sulut, Komisi X memiliki beberapa catatan penting seperti bidang Pendidikan, dan Pariwisata.

“Di bidang pendidikan khususnya SMK, kami melihat peralatannya masih kurang dan perlu dilakukan rehab sekolah.Sedangkan untuk pariwisata diutamakan perlu adanya kecepatan dan ketepatan tentang kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya belum ada ciri khas makanan, seni tradisional, dan atraksi andalan saat tamu berkunjung,” terangnya.

“Nantinya kita akan melihat keberadaan Sekolah Luar Biasa (SLB), dimana kita sudah mempunyai UU mengenai keperihatinan terhadap anak-anak yang kurang beruntung.Juga di daerah perbatasan Sulut akan dilihat guru-guru sebagai pertahanan,” katanya seraya menyebutkan dalam bidang Pemuda dan Olahraga dananya difokuskan ke Asian Games.

Mendengar pemaparan Ferdiansyah, Olly berterima kasih kepada Komisi X DPR RI atas dipilihnya Provinsi Sulut dari tiga Provinsi di Indonesia terkait kunker ini.

Disampaikan Olly, sejak Tahun 2017 SMA dan SMK mendapat kendala terkait peralatan dan banyaknya honorer guru dimana gaji mereka tidak maksimal.Paling tinggi gaji guru honorer dan penjaga sekolah Rp. 500 ribu. Namun, menjawab apa yang menjadi harapan mereka dengan menerapkan gaji sesuai UMP di seluruh Kabupaten/Kota.

Lanjut Olly, terkait banyaknya guru yang pensiunan, Pemprov Sulut tidak dapat melakukan penambahan. Padahal, sejumlah daerah di Sulut alami kekurangan guru.

“Ada sejumlah sekolah, sejak sekolah dibangun tidak ada guru yang ditempatkan disitu. Saya berharap Pemda diberi kesempatan untuk memberikan seleksi kepada guru-guru  karena ini hal yang baik,” sambungnya.

Dilanjutkannya, untuk peningkatan SDM di bidang pariwisata, Sulut telah mengirim pelajar ke Cina selama 6 bulan dalam belajar bahasa dan lebih mengenal pariwisata.

“Tentang UU no 5 Tahun 2017, Provinsi Sulut sedang mempersiapkan PERDAnya. Mudah-mudahan tahun ini sudah selesai.Untuk tempat petunjukan seni kita sudah tetapkan tempatnya di kantor lama DPRD Sulut. Nanti kita akan melakukan pembenahan agar pertunjukan seni budaya Sulut dapat dilakukan di situ, sehingga tiga bulan ke depan sudah bisa dilaksanakan pertunjukan,” pungkasnya.

“Dari bidang Olahraga kita sudah melakukan Pekan Olahraga Provinsi dan ini menarik anatusias Kabupaten/Kota di Sulut guna membangun sarana prasarana olahraga.Walau pun APBD terbatas kami ingin olahraga ini dapat memberikan spirit kepada generasi muda, karena Porprov ini dilaksanakan tiga tahun sekali,” lanjutnya mengharapkan Pemerintah Pusat untuk merealisasikan stadion di Mitra, Minsel, Kotamobagu, Bolmot, Bolsel, dan Boltim karena menurut dia Sulut dapat menciptakan tenaga muda yang bisa menyumbangkan olahraga di kancah Internasional.

Turut hadir pada pertemuan itu, Sekdaprov Sulut Edwin Sialngen, rombongan anggota Komisi X DPR RI, sekretariat komisi X, Mitra Komisi X, Forkopimda, dan Pejabat Pemprov Sulut. (ton)