“Pertanian Jadi Katup Pengaman Perekonomian Nasional”

pertanian dan peternakan Sulut.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudi Mokoginta, ketika mewakili Gubernur Olly Dondokambey, membuka rapat kerja daerah pembangunan pertanian dan peternakan Sulut.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Selain memberikan peran penting dalam perekonomian Sulawesi Utara (Sulut) dimana mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk, menyediakan bahan mentah bagi industri dan menghasilkan devisa negara melalui ekspor non migas, sektor pertanian bahkan mampu menjadi katup pengaman perekonomian nasional.

“Sektor ini mampu menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia dalam dua dekade terakhir,” demikian diasampaikan Gubernur Olly Dondokambey, dalam sambutan yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudi Mokoginta, pada rapat kerja daerah pembangunan pertanian dan peternakan yang dilaksanakan di Manado, Selasa (6/2/2018).

Menurut Olly, menjadi suatu keharusan bagi segenap komponen pembangunan terkait, utamanya Instansi pemerintahan mengupayakan pembangunan pertanian dan peternakan yang berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan pangan, papan dan bahan baku industri, memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pendapatan nasional, sambil senantiasa menjaga kelestarian lingkungan demi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Terkait pelaksanaan Rapat Kerja Daerah Dinas Pertanian dan Peternakan, Olly mengajak seluruh peserta untuk betul-betul memanfaatkannya sebagai wahana untuk menyamakan persepsi dalam mewujudkan target utama arah pembangunan pertanian dan peternakan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016 – 2021.

“Khususnya di tahun 2018, guna mendukung terwujudnya kedaulatan pangan,” tandasnya.

Sebagai informasi bagi, pada tahun 2018 ini, target pembangunan pertanian dan peternakan di Sulawesi Utara meliputi peningkatan produksi komoditas pangan nasional dengan target produksi padi 613.583 ton dan jagung 539.834 ton serta cabe 16.977 ton, bawang merah 2.658 ton, dan tomat 25.238 ton untuk mengamankan produksi dan produktivitas komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi nasional.

Selain itu, meningkatkan produksi daging sapi sebanyak 3.465.639 kg untuk mendukung pemenuhan kebutuhan daging sapi dalam negeri.

Sejalan dengan itu, di tahun 2018 ini Pemprov Sulut tetap fokus pada penanaman komoditas jagung dengan luas 450.000 ha dengan target produksi 2.000.000 ton untuk mendukung peningkatan produksi komoditas jagung selain untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Disamping itu juga, untuk mendorong percepatan pencapaian target produksi padi 784.000 ton, cabe 21.311 ton, bawang merah 2.701 ton dan produksi daging sapi 3.727.783 kg melalui kegiatan upaya khusus (upsus) padi, jagung, cabe, bawang merah dan upsus sapi indukan wajib bunting (upsus siwab).

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, Novly Wowiling menjelaskan tujuan dilaksanakannya pertemuan itu.

“Rapat ini untuk mengevaluasi pembangunan pertanian di tahun 2017. Ini sebagai bahan dasar untuk bergerak di tahun 2018 sehingga tidak menemui hambatan pada pelaksanaan kegiatan,” katanya.

Agenda itu turut dihadiri perwakilan dari dinas pertanian dan peternakan kabupaten dan kota di Sulut. (ton)