Aman, Stok Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru

bahan pokok masyarakat
Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Sulut, Rudi Mokoginta, ketika membuka rapat koordinasi pangan, dalam rangka pemantauan dan pengendalian ketersediaan serta harga bahan pangan pokok dan strategis jelang Natal dan Tahun Baru 2018.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Stok kebutuhan pokok masyarakat menjelang perayaan hari raya Natal (25 Desember 2017) dan Tahun Baru (1 Januari 2018) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), aman. Demikian ditegaskan Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Sulut, Rudi Mokoginta, ketika membuka rapat koordinasi, pemantauan dan pengendalian ketersediaan serta harga bahan pangan pokok dan strategis jelang Natal dan Tahun Baru 2018.

Rakor terkait pangan tersebut, dihadiri pula Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan RI, Mulyadi Hendiawan, perwakilan Perum Bulog Divre Sulut-Gorontalo, Satgas Pangan Provinsi, para Kepala Dinas Provinsi, serta kabupaten dan kota, juga stakeholder terkait di Sulut.

Menurut Mokoginta, saat ini perlunya melakukan pemantauan dan melaporkan perkembangan harga pangan serta hambatan distribusi dan jumlah stok.

“Kita juga perlu memastikan bahwa pelaku usaha tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan tidak menimbun barang,” ungkap Mokoginta yang juga Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sulut itu.

Sementara Sekretaris BKP Kementan RI Mulyadi Hendiawan, mengatakan, secara nasional pada tahun 2017 produksi pangan dalam negeri meningkat cukup tajam sehingga ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis seperti beras, jagung, minyak goreng, bawang merah, cabal, daging ayam dari telur ayam ras terpantau surplus sehingga bisa dikatakan aman (walaupun untuk kedeIai dan daging sapi masih harus dipenuhi dari impor).

Berdasarkan data BULOG, selama stok 8 komoditas pangan yang dikeloianya aman, masyarakat tidak perlu khawatir. BULOG masih memiliki stok sebesar 1,1 juta ton beras, sehingga dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional selama S bulan ke depan.

Adapun stok BULOG lainnya yaitu: gula pasir 413,34 ribu ton; jagung 29,35 ribu ton; daging sapi 18 ton; daging kerbau 17,77 ribu ton; bawang merah 30 ton; bawang putih 293 ton; dan minyak goreng 1,18 juta liter.

Berdasarkan data DKP Sulut, jumlah ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis jelang Natal dan Tahun Baru, sebagian besar aman. Sebagai contoh beras surplus 32.850 ton,jagung surplus 133.205 ton; daging sapi surplus 343 ton; daging ayam ras surplus 1,392 ribu ton; telur ayam surplus 2.075 ton. Namun demikian khusus untuk cabal merah defisit 138 ton dan bawang merah 78 ton dari sisi produksi namun, kebutuhan masyarakat Sulawesi Utara dapat terpenuhi karena adanya pasokan dari wilayah lain (Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur) lancar sehingga tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan harga.

Beberapa komoditas pangan pokok dan strategis pada tahun 2017 juga mengalami penurunan harga dibanding tahun 2016, antara lain cabal merah keriting turun 40%, bawang merah turun 26%, terigu turun 12%, gula pasir turun 9%, telur ayam ras turun 8%, bahkan beras juga turun sekitar 2%.

Hal ini menunjukkan tingkat stabilitas pasokan dan harga pangan di Sulawesi Utara yang selalu terjaga dengan balk sehingga harus dipertahankan melalui upaya-upaya pengawasan meleka‘ bersama Saigas Pangan Provinsi, khususnya menjelang hari raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 ini, dimana secara umum permintaan terhadap minyak goreng, telur, dan cabal akan meningkat. (ton)