Tangan Ditebas, Guru TK Asal Kumelembuai Nyaris Diperkosa

Korban yang nyaris diperkosa saat berada di klinik Bala Kesematan Kumelembuai untuk menjalani pengobatan
Korban (sedang duduk) yang nyaris diperkosa saat berada di klinik Bala Kesematan Kumelembuai untuk menjalani pengobatan

AMURANG, (manadotoday.co.id) – Perhatian untuk warga, khususnya kaum perempuan, agar tidak sembarangan menerima tawaran tumpangan kendaraan orang tak dikenal saat bepergian. Pasalnya, tidak selamanya tumpangan yang ditawarkan benar-benar tulus, namun juga ada yang ternyata berniat jahat.

Seperti halnya yang dialami seorang PNS Guru berinisial SL alias Syul (53), warga desa Kumelembuai Atas, Kecamatan Kumelembuai, Kabupaten Minahasa Selatan, yang nyaris diperkosa orang tak dikenal, yang sebelumnya menawarkan tumpangan kendaraan saat akan kekebun, Kamis (14/12/2017) sekitar pukul 10.30 siang tadi.

Sebagaimana dituturkan korban saat ditemui diruangan Klinik Bala Keselamatan, mengatakan, kronologis kejadian berawal ketika korban hendak ke kebun, di tengah jalan tepat di ruas jalan Malola-Kumelembuai, ada orang tak dikenal mengendarai roda dua, kemudian lewat dan langsung menawarkan tumpangan. Korban yang tak menaruh curia terhadap pelaku akan berniat jahat, langsung mengiayakan tawaran tersebut.

Namun ketika sampai ditujuan, korban menyuruh untuk berhenti. Tapi anehnya lelaki misterius itu terus tancap gas. Dan pada saat berada di tikungan jalan korban memilih untuk lompat dari kendaraan sehinga terkapar di pinggir jalan. Melihat korban yang tidak berdaya pelaku kemudian menyeret tubuh korban hinga ke semak-semak.

“Dalam posisi terkapar saya kemudian hendak ditindih pelaku. Namun dengan sekuat tenaga saya berteriak agar di dengar orang. Merasa panik pelaku kemudian mengambil parang yang terselip di pinggang dan hendak mengacungkan untuk memotong saya. Namun dengan sekuat tenaga pula saya menahan parang yang sudah diacungkan, sehingga mengakibatkan jari tangan kiri hampir putus. Takut mungkin ada warga yang mendengar teriakan saya, korban langsung lari ke arah Desa Malola,” katanya.

“Tidak lama berselang datang warga yang kebetulan melintas dan sedang memanjat kelapa di lokasi kejadian. Dan saya kemudian diantar pulang untuk melakukan pengobatan di Klinik Bala Keselamatan,” tukasnya.

Ketika ditanyakan bagaimana ciri-ciri pelaku yang nyaris melakukan perkosaan terhadap korban. Wanita paruh baya ini menuturkan bahwa ciri-cirinya perawakan tinggi, muka lonjong, kulit hitam dan memakai topi.

Terpisah, Hukum Tua desa Kumelembuai Atas, Lilli Lapian, ketika dimintai tanggapan menyayangkan peristiwa tersebut.

“Kepada masyarakat lebih khusus kaum perempuan agar jangan bepergian seorang diri saat hendak kekebun atau sembaran menerima tawaran tumpangan orang tak dikenal. Alangkah baiknya jika ke kebun teman,” pesan hukum tua. (lou)