Pengelolaan Museum di Sulut Belum Optimal

Museum Kebudayaan Sulut
Wagub Sulut Steven Kandouw, memberikan sambutan di acara Hari Museum Nasional, yang dilaksanaka di Museum Kebudayaan Sulut.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw, menilai pengelolaan museum di daerah ini belum optimal. Hal itu dikatakannya, di acara Hari Museum Nasional yang dilaksanakan di Museum Kebudayaan Sulut, di Komo Dalam, Manado, Kamis (18/10/2017).

Menurut dia, museum harusnya jadi tempat memupuk wawasan kebangsaan, bahkan korelasinya untuk objek wisata. Museum bisa menjadi solusi ketika wawasan kebangsaan Indonesia tengah dirong-rong.

“Sayangnya belum semua menyadari pentingnya peran museum. Termasuk pemerintah. Museum di Yogyakarta misalnya, sudah lebih bagus. Namun di Sulut belum optimal, padahal jika dikelola dengan hebat korelasinya juga dengan pariwisata,” kata Kandouw.

Kandouw bercerita ketika dirinya pernah merasakan nyamannya mengunjungi museum di luar negeri. ACnya dingin dan ruangan terasa nyaman sehingga pengunjung betah di dalam.

“Dibandingkan museum di Sulut, air conditoner saja tak ada. Museum kita panas dan tak nyaman. Harus diakui Pemprov masih menganggarkan dana yang masih kecil untuk anggaran museum,” terangnya.

“Kedepan, Pemprov akan cari jalan keluar. Jika sulit dari APBD, bisa dari swasta berupa Corporate Social Responsibity (CSR),” lanjutnya.

Sebelumnya, Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Harry Widianto, mengatakan dalam acara ini direktorat cagar budaya dan permuseuman bekerja sama dengan beberapa museum menyelenggarakan pameran yang mengambil tema “museumku merajut kerukunan hidup berbangsa” ini mengambarkan kebhinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

Pada kesempatan iti, dilaksanakan pameran yang berjudul sepayung bersama indonesia menyajikan beberapa koleksi gabungan dari beberapa museum di indonesia antara museum Sulawesi Utara, museum Dibra Durga di Jawa Barat, Museum Tekstil, Museum Wayang, Museum Sumpah Pemuda, Museum Indinesia dan Museum Olahraga.

Selain itu, dalam rangka memberikan apresiasi dan penghargaan sumua pihak yang berjasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun ini akan memberikan penganugerahan cagar budaya dan museum, penghargaan ini diberikan kepada pelestari dan juru pelihara dan museum terbaik 2017.

Turut hadir pada kegiatan itu, Asisten Deputi Warisan Budaya Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ibu Pamuji Lestari, Forkopimda Sulut, Ketua Dharma Wanita Sulut Ivonne Silangen-Lombok, Kadis Kebudayaan F.D Rotinsulu, Para Kepala Museum dan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat. (ton)