Pemprov Sulut Bahas Kesiapan Pembangunan KEK Pariwisata Likupang dengan BPN

KEK Pariwisata
Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, bersama Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN, Arie Yuriwin.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Likupang Minahasa Utara (Minut) terus dimatangkan.

Salah satunya, Pemprov Sulut dibawa pimpinan Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, melakukan pertemuan dengan Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin, untuk membahas persiapan lahan KEK Pariwisata tersebut, Rabu (11/10/2017).

Silangen pada kesempatan itu, menjelaskan kepada pihak BPN tentang latar belakang dipilihnya Likupang menjadi KEK Pariwisata. Likupang dipilih menjadi lokasi KEK Pariwisata karena wilayahnya termasuk kawasan strategis pariwisata berdasarkan tata ruang provinsi.

Disampaikan Silangen, untuk mendukung KEK Pariwisata itu, Pemprov Sulut telah merencanakan pengembangan bandara termasuk membangun jalan dari bandara ke Likupang. Oleh karenanya dia berharap pihak BPN dapat membantu pengurusan lahan di Likupang yang terbagi dua yaitu 1400 hektar lahan eks HGU PTPN XIV. Adapun sekitar 1000 hektar merupakan lahan masyarakat.

“Kami mengharapkan ini bisa diproses oleh pihak BPN. Apalagi KEK Pariwisata merupakan salah satu program proritas,” ujarnya.

Silangen juga mengapresiasi peran BPN yang telah membantu menerbitkan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) atas lahan KEK Bitung atas nama Pemprov Sulut.

“Kami memberikan apresiasi kepada pihak BPN atas HPL di KEK Bitung. Bitung akan menjadi central point di Sulut,” bebernya.

Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin, pada pertemuan itu, menjelaskan pihaknya akan membentuk tim untuk mendindaklanjuti pembebasan lahan KEK Pariwisata.

“Ini tidak mudah. Kami akan membentuk tim kecil untuk menangani hal itu termasuk menginventarisir lahan eks HGU PTPN XIV karena proses pelepasan hak tanah ada aturannya,” ujar Yuriwin.

Sebagaimana diketahui, saat ini sudah ada empat wilayah yang menjadi KEK pariwisata, yakni Morotai (Maluku Utara), Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung).

Di Likupang berlokasi di daratan paling Utara Pulau Sulawesi seluas 406,91 km. Luas tersebut dibagi dalam tiga kecamatan dan 40 desa. Likupang bisa ditempuh lewat jalur darat selama 90 menit hingga dua jam dari Manado. Beberapa objek wisata di Likupang yang potensial untuk dikembangkan antara lain Pantai Paal, Pantai Pulisan, Pulau Gangga, dan Pulau Lihaga.

Likupang layak menjadi tujuan wisata baru Sulut menyusul Taman Nasional Bunaken yang sudah lebih dahulu populer di kalangan pelancong. Diversifikasi destinasi wisata sangat diperlukan untuk menggenjot sektor pariwisata yang kini diandalkan Sulut.

Pemprov Sulut bakal membenahi infrastruktur seperti jalan raya untuk mendukung KEK Likupang. Ini juga dilakukan guna menarik minat investor membenamkan modal di kawasan tersebut.

Pertemuan itu turut dihadiri pejabat Karo Perekonomian dan SDA Sulut Frangky Manumpil, perwakilan dari BPN Sulut, Pemkab Minut dan PTPN XIV. (ton)