Digagas PK KNPI Silian Raya, Desa Tombatu Dua Juarai Lomba Paduan Suara Gaya

Paduan Suara Gaya, PK KNPI Silian Raya, Desa Tombatu Dua SILIAN, (manadotoday.co.id) – Untuk melestarikan budaya di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), PK KNPI Silian Raya menggelar Lomba Paduan Suara Gaya yang dilangsungkan di Desa Silian Barat, 6 hingga 7 Oktober pekan lalu.

Lomba yang diikuti ratusan tumpukan ini berlangsung meriah, dengan tumpukan paduan suara gaya burung manguni Desa Tombatu Dua Barat, Kecamatan Tombatu Utara, meraih juara pertama sekaligus mendapatkan trophy bergilir Bupati Mitra James Sumendap, trophy tetap ketua FKDM Mitra Semuel Montolalu, serta uang pembinaan dari Kadis PUPR Dr Welly Munaiseche.

Sedangkan peringkat dua diraih tumpukan paduan suara gaya Desa Silian Barat, peringat tiga paduan suara gaya Hosiowo Tombatu Dua, juara harapan satu dari Tombatu Dua Utara dan juara harapan dua diraih Desa Silian Tiga.

Ketua PK KNPI Silian Raya Rulan Sandag dalam laporan penutup memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT kepemimpinan ke-4 Bupati James Sumendap dan peringatan hari sumpah pemuda 28 oktober 2017.

“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melestarikan budaya agar masyarakat dapat memberikan peran untuk mengangkat budaya yang saat ini mulai terpinggirkan,”jelas Sandag, sembari memberikan apresiasi kepada bupati James Sumendap serta seluruh sponsor yang sudah mendukung penuh kegiatan tersebut.

Sementara Camat Silian Raya Berty Mokat, mewakili Bupati James Sumendap saat menutup kegiatan memberikan apresiasi kepada PK KNPI Silian Raya yang selalu memberikan peran nyata dalam mendukung program-program pemerintah.

“Sebagai generasi muda, KNPI harus selalu tampil memberikan warna ditengah masyarakat. Tentunya dengan selalu mendukung program pememerintah melalui berbagai kegiatan positif semacam ini,” kata Mokat.

Dia pun meminta seluruh masyarakat termasuk generasi muda agar menjadi garda terdepan dalam melestarikan budaya di tanah Minahasa Tenggara.

“Budaya adalah warisan para leluhur yang harua terus dijaga karena menjadi perekat dan pemersatu dalam kehidupan masyarakat,” pungkas Mokat.(ten)