Kembangkan Sektor Tanaman Tahunan, Pemprov Sulut Fokus Remajakan Kelapa

Bank Indonesia Manado
FGD perumusan master plan pengembangan klaster inovasi kelapa dan lahan sekitar untuk peningkatan ekonomi dan daya saing Sulut yang dilaksanakan di Kantor BI Manado.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) menerapkan program peningkatan berkelanjutan pada sektor tanaman tahunan, seperti peremajaan kelapa serta pemberdayaan dan penguatan kelembagaan petani kelapa. Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, dalam sambutan yang diwakili Kepala Dinas Perkebunan Sulut Refli Ngantung, pada Focus Group Discussion (FGD) perumusan master plan pengembangan klaster inovasi kelapa dan lahan sekitar untuk peningkatan ekonomi dan daya saing Sulut yang dilaksanakan di Kantor Bank Indonesia (BI) Manado, Selasa (26/9/2017).

“Ini dilakukan melalui pelatihan manajemen kemitraan budidaya, pelatihan penumbuhan kebersamaan petani kelapa, fasilitasi pembentukan lembaga ekonomi masyarakat
petani kelapa dan fasilitasi pengembangan kelembagaan petani kelapa,” katanya.

Semua upaya tersebut terus dilakukan, menurut Olly disebabkan pembangunan pada sektor pertanian menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah yang tercantum dalam program kerja turunan dari RPJMD 2016-2021.

“Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor pertanian,” pungkasnya.

Disamping itu, Olly menjelaskan usaha mengoptimalkan produksi dan produktifitas kelapa saat ini menitikberatkan pada sektor agro kompleks. Sektor agro komplek itu mencakup program revitalisasi pertanian, peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan kapasitas dan aksesbilitas petani terhadap teknologi dan sumber-sumber pembiayaan guna tersedianya aksesbilitas petani terhadap pemanfaatan teknologi, sumber-sumber pembiayaan, serta informasi pasar dan akses pasar, dan peningkatkan nilai tambah komoditas pertanian melalui usaha ekonomi kreatif guna
mengembangkan industri pertanian berbasis sumberdaya.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Olly berharap forum itu dapat menghasilkan kebijakan strategis dalam pengembangan klaster inovasi kelapa.

“Saya harap ini dapat berjalan dengan baik, dan selaras sebagaimana telah diagendakan, dan melahirkan master plan pengembangan klaster inovasi kelapa dan lahan sekitar untuk peningkatan ekonomi dan daya saing Sulut,” imbuhnya.

Sementara Kepala Perwakilan BI Sulut Soekowardojo, menjelaskan pentingnya peranan investasi di Sulut dalam pertumbuhan ekonomi disebabkan tingginya potensi yang dimiliki Sulut baik dari sisi pengembangan perkebunan, pertanian, industri, kemaritiman, pariwisata hingga logistik.

“Potensi ini harus dikelola dengan baik dan dipromosikan secara intensif kepada investor. Karena itu, upaya penguatan dan pengelolaan persepsi positif perlu terus diperkuat sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat,” tandasnya.

Adapun pertemuan itu, turut dihadiri Kasubdit Kemitraan Strategis Wahana dan Inovasi Kemenristekdikti, Dr. Kamsol dan tim pengembangan klaster kelapa. (ton)