TONDANO, (manadotoday.co.id) – Rabu 13 September 2017 di Ruang Sidang Kantor Bupati Minahasa, digelar Sosialisasi Jurnalistik yang dibuka oleh Asisten III Administrasi Umum Hetty Rumagit SH, mewakili Bupati Minahasa.
Kegiatan yang digelar oleh Bagian Humas dan Protokol Setdakab Minahasa menampilkan narasumber Drs. Voucke Lontaan sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulut, sedangkan peserta terdiri dari utusan seluruh SKPD dan Kecamatan, serta rekan-rekan pers.
Kabag Humas dan Protokol Drs Moudy Pangerapan MAP, dalam laporannya mengatakan kegiatan ini dibuat karena perlunya bimbingan dan pelatihan jurnalistik, dengan tujuan menjadikan seorang jurnalis hebat dan bertanggungjawab di SKPD masing-masing untuk membantu tugas pokok kehumasan dalam membuat berita di Kabupaten Minahasa.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para ASN Organisasi Perangkat Daerah tentang jurnalistik dan cara menulis berita yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Serta membentuk kepribadian seorang jurnalis yang bertanggungjawab di setiap OPD Kabupaten Minahasa.”kata Pangerapan.
Asisten III Administrasi Umum Hetty Rumagit, SH, saat membacakan sambutan Bupati Minahasa Drs. Jantje W. Sajow, M.Si, mengatakan sosialisasi jurnalistik Kabupaten Minahasa sangat penting diadakan untuk mengembangkan potensi aparatur sipil negara menjadi jurnalis/penulis yang bertanggungjawab dengan isi tulisannya.
“Untuk mengatasi berita hoax maka dibuatlah kegiatan ini dengan maksud dapat memberikan pemahaman, pengertian tentang jurnalistik hebat anti Hoax,” ujar Rumagit.
Lanjutnya, dalam rangka reformasi birokrasi, menyadari bahwa dengan mengenal dan mengetahui cara menjadi jurnalis yang bertanggungjawab, akan menghasilkan berita yang hebat dan menjadi salah satu prasyarat menuju tata kelola kepemerintahan yang baik (Good Govenance), transparan dan akuntabel sehingga sosialisasi jurnalistik Kabupaten Minahasa tahun 2017 di Lingkup pemerintah Minahasa perlu dilaksanakan.
“Saya berharap melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan menyamakan persepsi dalam bidang jurnalistik, juga dapat menjadi sarana guna meningkatkan kualitas aparatur dalam menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan berita yang mampu dipertanggungjawabkan, lengkap, valid, mudah dimengerti dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berada di bawah kewenangannya selain informasi yang di kecualikan sesuai dengan ketentuan,” tutup Rumagit. (Rom)
