Dampingi Wagub Sulut, Menristekdikti Groundbreaking Gedung Fakultas Unsrat Manado

Menristekdikti Mohamad Nasir
Menristekdikti Mohamad Nasir didampingi Wagub Sulut Steven O.E Kandouw, Rektor Unsrat Manado Ellen J Kumaat, serta tamu undangan lainnya, ketika melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung fakultas Universitas Samratulangi Manado, Kamis (27/7/2017).

SULUT, (manadotoday.co.id) – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Mohamad Nasir didampingi Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven O.E Kandouw, melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan gedung fakultas Universitas Samratulangi Manado, Kamis (27/7/2017).

Groundbreaking proyek pertama dari rencana 7 in 1 Project ini, yakni untuk pembangunan gedung fakultas hukum, fakultas teknik, dan laboratorium fakultas teknik.

Pada acara yang dihadiri Rektor Unsrat Manado Ellen J Kumaat,jajaran Forkopimda Sulut, Rektor Unima Paula Runtuwene, civitas akademika Unsrat, dan tamu undangan lainnya, menurut Menristekdikti, akan didanai Bank Pembangunan Islam (IDB), Saudi Fund for Development (SFD), dan Pemerintah Indonesia (GOI).

“Tujuan proyek dalam paket 7 in 1 ini, salah satunya untuk meningkatkan mutu pendidikan kedepan harus lebih baik,” ujarnya.

Dikatakan Menristekdikti, sarana yang bangun bukan gratis. Oleh karena itu, harus dibarengi kualitasnya yang harus ditingkatkan sebab dari proses seleksi kualitas adalah tuntutan yang paling utama.

“Untuk itu saya berharap kepada ibu rektor mudah-mudahan pembangunan universitas ini bisa digunakan sebaik-baiknya untuk universitas sam ratulangi. Saat ini posisi unsrat dalam akreditasi B. Untuk itu mudah-mudahan sukses kepada unsrat yang menjadi universitas tinggi yang akan menjadi akreditasi A ini,” terangnya.

Lanjut Menristekdikti, ini menjadi tugas para Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan, agar semua harus kerja keras bersama- sama untuk menjadikan Unsrat menjadi lebih maju kedepan menjadi universitas yang berakreditasi A.

“Dibangun gedung ini mudah-mudahan riset yang dilakukan fakultas hukum dan teknik akan lebih baik. Jangan megahnya gedungnya saja tapi publikasinya tidak ada. Paling tidak  kedua fakultas ini budgetkan 15 sampai 20 publikasi internasionalnya maka mereka akan jauh lebih baik kedepan ,” tukasnya.

Menristekdikti berharap lagi, nantinya di fakultas teknik kita harapkan selain publikasi tetapi  juga menghasilkan prototipe dan inovasi yang akan disumbangkan untuk sulawesi utara dan ini harus kita dorong terus.

“Kami berharap kontraktor bisa mengerjakan sebaik baiknya pembangunan ini dan pegawas harus bekerja sesuai target dan waktu yang sesuai, kami akan monitor setiap enam bulan, mudahan- mudahan pelaksanaan pembangunan ini selesai dalam waktu yang sesuai dan  unsrat akan mendapatkan gedung yang berkualitas serta mampu menyumbangkan kualitas bagi universitas di sam ratulangi,” pungkasnya.

Sementara Wagub Kandouw mengatakan, Pemprov Sulut menyampaikan banyak terima kasih atas perhatian pemerintah pusat untuk Sulut, termasuk perhatian secara khusus sektor pendidikan ini.

Disampaikan kandouw, walaupun Sulut dikategorikan daerah yang kemampuan fiskalnya menegah dengan daerah kemampuan fiskalnya biasa-biasa saja dibandingkan DKI Jakarta dengan APBD sekitar Rp.72 Triliun dan tidak bisa dibandingakan dengan kabupaten kutai kartanegara dengan APBD Rp.6 Triliun, namun Gubernur Olly Dondokambey sudah menetapkan road map untuk pendidikan Sulut tidak boleh harus tawar- tawar.

“Anggaran kita sudah sesuai dengan undang undang. 20 persen APBD kita dialokasikan untuk pendidikan,” tandas Kandouw, sembari menambahkan tahun ini Gubernur Olly sudah canangkan sekitar 40-50 miliar dihibahkan ke Universitas-Universitas di daerah ini, untuk meningkatkan aspek kualitas dan mutu pendidikan. (ton)