Mantiri Minta Generasi Muda Jauhi Narkoba

Ir Maurits Mantiri , Hari Anti Narkotika Internasional , hani 2017, penyalahgunaan Narkoba
Wawali Bitung Maurits Mantiri saat mengikuti apel Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017, di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sulut

BITUNG, (manadotoday.co.id)-  Wakil Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri berharap generasi muda maupun seluruh masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) terlebih khusus di Kota Bitung, harus bisa membentengi diri dari penyalahgunaan Narkoba.

“Karena estafet kepemimpinan bangsa ini nantinya ada dipundak kalian, untuk itu jangan sampai terjerumus penyalahgunaan Narkoba,” harap Mantiri usai mengikuti aprl Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017, di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sulut, Kamis, (13/7/2017).

Yang tak kalah penting lanjut Mantiri, lingkungan pergaulan harus diperhatikan. Lingkungan berperan dalam membentuk karakter anak muda.

”Karena itu, pelajari lingkungan bergaul, pandai memilih teman. Tentunya teman yang bisa mengajak ke arah positif dan berprestasi,” tambahnya.

Terkait dengan peringatan HANI, diharapkan dapat menggerakkan dan mendorong segenap komponen bangsa, sekaligus membangun solidaritas dalam rangka mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika, yang masih menjadi ancaman kehidupan manusia secara Global.

Sebelumnya, pada apel tersebut Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE saat membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo dalam apel tersebut mengatakan, kejahatan Narkotika sebagai kejahatan luar biasa, terorganisir dan bersifat lintas Negara telah mengarah terjadinya beberapa kejahatan lain misalnya terorisme, perdagangan dan lain-lain yang harus diatasi secara serius dan bisa digunakan sebagai salah satu senjata dalam Proxy War, untuk melumpuhkan kekuatan bangsa, sehingga harus diberantas dan ditangani dengan pendekatan seimbang antara pengurangan pasokan dan pengurangan permintaan.

Lanjutnya menyampaikan instruksi Presiden RI yakni tantangan saat ini adalah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang sangat memprihatinkan, karena menyasar seluruh lapisan masyarakat mulai dari dewasa sampai dengan anak dari kota sampai dengan pelosok desa.

“Sehingga menjadi ancaman serius terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara,” jelas Dondokambey.(kys)