Sulut Siap Ambil Peluang dari OBOR

kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat Jakarta.
Pertemuan Gubernur Olly Dondokambey, dengan Minister Counselor bidang Perekonomian dan Perdagangan Kedubes China Mr Wang Li Ping di kantor Kemenko PMK, yang turut dihadiri Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Kadis Pendidikan Gemmy Kawatu, Kadisperindag Janny Karouw, Kadis Pariwisata Daniel Mewengkang serta Karo Perekonomian dan SDA Frangky Manumpil, serta Anggota DPRD Sulut Rocky Wowor.

JAKARTA, (manadotoday.co.id) – Sulawesi Utara (Sulut) siap mengambil peluang yang lebih besar dari inisiatif One Belt One Road (OBOR) karena berbagai proyek yang disasar dalam inisiatif tersebut dinilai berhubungan erat dengan pembangunan berbagai sektor. Hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Olly Dondokambey, dengan Minister Counselor bidang Perekonomian dan Perdagangan Kedubes China Mr Wang Li Ping di kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat Jakarta.

Pertemuan yang membahas kerjasama di bidang pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan pariwisata dalam kerangka OBOR yang digagas negeri tirai bambu itu diyakini Olly mampu menciptakan momentum pembangunan Sulut yang lebih baik.

“Sulawesi Utara memiliki posisi yang sangat strategis sehingga menarik minat China untuk berinvestasi di berbagai bidang,” tegasnya.

Diketahui ada sejumlah mega proyek yang dilirik China melalui proyek OBOR di Sulut, diantaranya KEK Bitung, KEK Pariwisata Likupang, trem dalam Kota Manado.

Semua proyek tersebut tidak hanya dikerjakan antar pemerintah saja (Government to Government) namun bakal melibatkan juga pihak swasta (Business to Business)dengan pendanaan soft loan (pinjaman lunak) melalui pihak pemerintah.

Selain di bidang infrastruktur, Sulut dan China juga mengadakan kerjasama di bidang pendidikan. Rencananya Sulut akan mengirim sebanyak 60 guru dan siswa untuk belajar bahasa mandarin di China.

Adapun kerjasama di bidang pendidikan lainnya adalah penanganan pendidikan agribinisnis, pariwisata, teknik sipil, teknik komputer dan jaringan.

Untuk menindaklanjuti semua kesepakatan itu, dalam pertemuan yang juga diikuti Ketua IRDI Vince Gowan dan anggota IRDI Desi Albert Mamahit ini perwakilan pemerintah China beserta rombongan pengusaha berencana akan mengunjungi Sulut setelah hari raya Idul Fitri.

Upaya meningkatkan investasi dari luar negeri tersebut juga tidak terlepas dari peranan Indonesian Research and Development International (IRDI) yang mendorong investor China untuk berinvestasi di Sulut. Hal ini karena investasi sangat diperlukan untuk pembangunan.

Bahkan, sampai dengan triwulan I 2017, jumlah investasi di Sulut yang masuk berjumlah Rp.2,2 triliun. Jumlah tersebut sekitar 90 persen dari target RPJMD yang berjumlah Rp.2,3 triliun.

Adapun pertemuan itu turut dihadiri Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Kadis Pendidikan Gemmy Kawatu, Kadisperindag Janny Karouw, Kadis Pariwisata Daniel Mewengkang serta Karo Perekonomian dan SDA Frangky Manumpil, serta Anggota DPRD Sulut Rocky Wowor. (ton)