Pemprov Sulut akan Bangun Ruang Pusat Kendali Informasi

Wagub Kandouw: Seluruh SKPD Wajib Bereskan Data

Rapat evaluasi program kerja SKPD Pemprov Sulut yang dipimpin Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw
Rapat evaluasi program kerja SKPD Pemprov Sulut yang dipimpin Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw

SULUT, (manadotoday.co.id) – Dalam rangkah menjawab kebutuhan masyarakat terkait informasi pemerintahan, Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) akan membangun ruang pusat kendali informasi atau Command Center. Hak itu dikatakan Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw, pada rapat evaluasi program kerja SKPD di ruang kerjanya, Rabu (7/6/2017) siang.

Menurut dia, rencana pembangunan ini sudah lama digagas ubernur Olly Dondokambey. Command Center ini akan terintegrasi dengan seluruh SKPD di lingkup Pemprov Sulut.

“Sejak dilantik bapak gubernur sudah mengintruksikan untuk membuat command center yang resmi untuk Pemprov Sulut,” ujar Kandouw.

Melihat fungsinya yang sangat penting, Kandouw meminta seluruh SKPD menyampaikan segera data-data yang nantinya mudah diakses masyarakat melalui Command Center.

“Sekarang ini sedang ‘on going’. Namun yang menjadi kendala adalah lambatnya data yang masuk dari SKPD, padahal data itu untuk menunjang E Goverment. Minggu depan semua data harus beres dan sudah di drive ke konten resmi pemerintah supaya masyarakat dapat mengakses informasi yang akurat,” tandasnya.

Kandouw meminta seluruh SKPD selalu berkoordinasi untuk mengoptimalkan jalannya pemerintahan.

“Mulai sekarang, SKPD dituntut harus benar-benar menunjukan kinerja yang maksimal,” tegasnya.

Kandouw menerangkan, pendirian Command Center ini telah direncanakan pemerintah pusat sejak masa kepemimpinan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri pada tahun 2003 lalu.

“Ternyata ini sudah ada instruksinya sejak Presiden Megawati Soekarno Putri. Tapi Sulawesi Utara saja yang lambat merespon,” imbuhnya.

Diketahui, Command Center sebagai perwujudan sinkronisasi dari program pemerintah pusat untuk mendorong pembangunan kemajuan di segala bidang di Indonesia, termasuk di bagian Timur khsususnya di Sulawesi Utara yang menjadi wilayah strategis asia pasifik sebagai pintu gerbang perekonomian sehingga harus segera dituntaskan. (ton)