Abigail Kandouw Raih Peringkat 4 UNPK SMP Tingkat Provinsi Sulut

Abigail Kandouw
Abigail Tatiana Kandouw. (foto: ist)

MANADO, (manadotoday.co.id) – Abigail Tatiana Kandouw anak kedua dari pasangan Wakil Gubernur Sulut Steven O.E. Kandouw dan dr. Kartika Devi Kandouw Tanos, meraih hasil terbaik pada Ujian Nasional Pensil Kertas (UNPK) SMP sederajad tingkat Provinsi Sulut.

Pada penyerahan hasil UNPK untuk SMP tingkat yang dilakukan Wagub Kandouw di Aula Mapalus kantor gubernur Sulut Rabu (31/5/2017), dan dihadiri kepala dinas pendidikan kabupaten dan kota serta ratusan kepala sekolah SMP sederajad, dilanjutkan dengan pengumuman sepuluh terbaik untuk hasil ujian tersebut.

Pada pembacaan hasil, Abigail meraih nilai 367,50 atau keluar sebagai peringkat ke-4 tingkat Provinsi Sulut UNPK SMP se-Sulut.

Kartika Devi Kandouw Tanos
dr. Kartika Devi Kandouw Tanos, ketika diwawancarai wartawan.

dr. Devi ketika dimintai tanggapan terkait hasik Abigail tersebut, mengatakan, pertama-tama tentunya sebagai orang tua sifat alamiahnya adalah merasa bersyukur, memberi suport serta mendoakan anak-anaknya dalam keadaan sehat.

“Prestasi Abigail merupakan hasil perjuangannya sendiri yang telah dia petik selama menimbah ilmu di sekolahnya Manado Internasional School (MIS),” ucap dr. Devi.

Lanjutnya, kendati dirinya disibukan sebagai Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulut dan pula Wagub Kandouw sebagai Wakil dari Gubernur Olly Dondokambey, namun perhatian untuk pendidikan anak-anak tetap dilakukan.

“Dia (Abigail,red) bersama teman-temannya selepas pulang sekolah itu sorenya mereka langsung sambung dengan kegiatan pengayaan bahkan terkadang sampai tengah malam. Tidak hanya itu juga, pengayaan itu bahkan sepekan full sampai hari Minggu. Tapi kalau hari Minggu dilakukan sore hari selepas kegiatan Ibadah,” terang dr. Devi.

Dibeberkan dr. Devi lagi, Abigail sering juga keluar kata-kata keluhan karena rasa lelah yang dialaminya dan fokus terhadap pelajaran sekolah.

“Oleh karena itu juga sempat kami (para orang tua murid,red) adakan protes kepada pihak sekolah (MIS) karena melihat keadaan anak-anak yang terlihat sudah tidak ada jam untuk bersantai bahkan pada hari Minggu juga,” ungkapnya.

Ditanya prestasi yang dirah Abigail bisa menimbulkan lain dari luar karena Abigail merupakan anak seorang pejabat tinggi di Pemerintahan Sulawesi Utara? dr. Devi pun menyatakan, selalu dirinya mengingatkan kepada sang anak bahwa sebagai anak seorang pejabat itu ada untung dan ruginya.

“Anak pejabat juga manusia biasa tidak ada sesuatu yang spesial dalam melaksanakan ujian. Ya, untungnya ada yaitu dia (Abigail) bisa sukses dengan hasilnya sendiri dan membuat orang tua bangga. Namun sisi ruginya, menjadi sorotan publik dan anak pejabat juga tidak gampang tidak ada spesial sama semua seperti anak yang lain,” jawab Devi sembari menambahkan selalu mengingatkan kepada ketiga anaknya untuk tidak berlebihan karena tidak selamanya orang tua itu dengan jabatannya yang sewaktu-waktu jika sudah tidak ada jabatan, mau jadi apa? Sehingga kemandirian dan prestasi sendirilah yang bisa tersisa untuk kedepan.

Menurut dr. Devi lagi, terkadang dirinya memberlakukan jam malam bagi sang anak, namun tetap menjaga keakraban anak-anaknya bersama sang suami.

“Iya terkadang jadi agak ada sikap ‘militer’ juga sih. Tapi, jadikan juga mereka teman, namun jangan sampai juga bikin mereka ‘congkak’ nanti bisa besar kepala akhirnya jadi lain,” ujarnya. (ton)