Wagub Sulut: Video Pernyataan Saya Telah Diedit, FB Palsu Saya Dibuat

Wagub Sulut
Wagub Sulut, Steven O.E. Kandouw.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven O.E. Kandouw, angkat bicara terkait tanggapannya atas vonis Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang diunggah ke media sosial.

Kandouw kepada wartawan, Jumat (12//5/2017) malam, menyatakan, dirinya menjadi korban dari pihak-pihak yang sangaja memanfaatkan pernyataannya soal vonis Ahok.

“Ada orang iseng yang mensiasati pernyataan saya yang tadinya utuh tapi di-capture (diedit,red). Dan diikuti dengan dibuat akun FB (Facebook,red) palsu saya. Sebab saya selama ini tidak punya akun FB,” ujarnya.

“Tapi sebagai orang politik, itu biasa bagi saya,” tambah Kandouw.

Lanjut politisi PDI-Perjuangan ini, saat itu dirinya menyampaikan pada sejumlah wartawan saat bersua di seputaran Lapangan KONI SarioMmanado Selasa (9/5/2017) lalu. Dirinya ditanya soal vonis terhadap Ahok, dan dijawab bahwa itu bagus untuk memerangi para penghina agama lain.

“Bukan saya syukuri pak Ahok divonis seperti itu. Justru dibuat putusan ini menjadi momentum supaya penghina agama lain seperti Habib Rizieq dan FPI yang harus dihukum berat karena sering menghina agama lain,” jelas Kandouw.

“Ini pula menjadi momentum yang pertama bahwa dari Sabang sampai Merauke sesuai tekad pak Presiden Joko Widodo, bahwa dirinya tidak campur tangan untuk urusan para penghina agama untuk dihukum seberat-beratnya. Sebab itu bagus untuk kita segera mengakhiri huru-hara permasalahan yang ada diembel-embelkan dari Pilkada DKI Jakarta,” terang Kandouw.

Dengan begitu kata dia lagi, semua penghina agama dapat dihukum berat. Karena hal ini sudah mengara ke konflik horizontal apalagi telah dikirim ke daerah-daerah.

“Ini bahaya, juga termasuk di Sulut,” ungkap Kandouw.

“Terlebih pak Gubernur (Olly Dondokambey,red)  sangat ngotot dan meyakinkan pada duinia internasional, bahwa negara kita ini anti fundalisme dan radikalisme, makanya di daerah kita selalu digelar iven besar terkait toleransi umat beragama. Dan yang perlu kita waspadai hal ini bisa mengarah pada konflik horizontal, yang bisa mengancam kedaulatan NKRI,” tegasnya lagi.

Kandouw menambahkan, dirinya telah memaafkan oknum-oknum atau pihak-pihak yang sengaja menzolimi dirinya.

“Semua telah saya maafkan, yang telah membully saya, yang sengaja menyebarkan video yang telah diedit, serta pembuat akun FB palsu saya sudah saya maafkan. Saya tak akan menempuh jalur hukum atau mengambil tindakan apapun, Karena satu tekad saya sebagai anak bangsa menjadi tugas dan tanggung jawab saya untuk terus menjaga NKRI. Itu sudah harga mati bagi saya dan seluruh sakyat Sulut hingga nasional,” pungkasnya. (ton)